Drainase Diperbaiki, Samarinda Antisipasi Genangan Air

SAMARINDA – Menjelang datangnya musim hujan, Pemerintah Kota Samarinda, Kalimantan Timur, mengambil langkah proaktif untuk memastikan saluran air di berbagai wilayah tetap berfungsi optimal. Melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), kegiatan perawatan dan perbaikan drainase terus dilakukan secara intensif di sejumlah titik yang dikenal rawan genangan air, seperti di Jalan Ir Juanda dan Jalan Pangeran Suryanata.

Meskipun kegiatan ini berdampak pada kelancaran lalu lintas di beberapa ruas jalan, pihak Pemkot menilai hal tersebut sebagai bagian dari langkah preventif yang tidak bisa diabaikan. Genangan air dan banjir musiman telah menjadi persoalan tahunan di Samarinda, dan pembersihan saluran menjadi solusi mendasar yang terus diupayakan.

Kepala Bidang Sumber Daya Air (Kabid SDA) Dinas PUPR Samarinda, Hendra Kusuma, menekankan bahwa sistem perawatan drainase perkotaan tidak hanya terbatas pada pembangunan infrastruktur baru. Kegiatan rutin seperti pembersihan, perbaikan ringan, dan penggantian komponen yang sudah tidak layak juga menjadi bagian penting dari sistem pengelolaan air.

“Sistem perawatan drainase perkotaan meliputi tindakan/kegiatan pemeliharaan dan perbaikan, pembersihan dan penggantian komponen untuk menjaga fungsi drainase tetap optimal memastikan kelancaran air pada saluran drainase,” jelas Hendra, Kamis (22/5/2025).

Fokus utama dalam penanganan ini adalah dua hal, yakni pembersihan saluran dari sampah dan endapan sedimen, serta perbaikan pada struktur saluran yang mengalami kerusakan. Menurut Hendra, tim lapangan rutin melakukan pengangkatan lumpur yang mengendap agar tidak terjadi penyumbatan.

“Tindakannya berupa pembersihan rutin saluran drainase, dengan melakukan kegiatan mengangkat sedimen/endapan lumpur pada saluran untuk mencegah saluran tersumbat. Pembersihan drainase inlet dengan mengeluarkan sampah dan kotoran yang tertangkap pada drainase inlet,” paparnya.

Selain itu, Dinas PUPR juga melakukan rekonstruksi skala ringan terhadap bangunan drainase yang rusak agar sistem kembali berfungsi dengan maksimal. “Perbaikan terhadap kerusakan fisik bangunan drainase dengan merenkonstruksi skala kecil bangunan yang rusak,” tambahnya.

Pemantauan saluran dilakukan secara berkala, dan apabila ditemukan penumpukan lumpur atau material lainnya, maka tindakan pemeliharaan segera dilakukan. “Jika dalam pemantauan atau survei ditemukan saluran yang mengalami endapan lumpur atau sedimen akan segera dilakukan tindakan pemeliharaan dengan mengangkat lumpur tersebut, baik dengan menggunakan alat untuk saluran dimensinya besar, bisa menggunakan alat berat ataupun manual untuk saluran yang dimensi kecil atau tidak bisa menggunakan alat berat pada pelaksanaannya,” pungkasnya. []

Redaksi11

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X