PONTIANAK – MEMASUKI tahun 2025, sejumlah komoditas unggulan Kalimantan Barat (Kalbar) dipastikan siap untuk menembus pasar domestik maupun internasional. Awal tahun ini menjadi waktu yang tepat bagi para petani, peternak, dan nelayan di Kalbar untuk memperkenalkan produk unggulan mereka ke pasar global. Komoditas seperti langsat punggur, durian, sarang burung walet (SBW), ikan arwana, dan kepiting bakau telah memenuhi permintaan pasar lokal maupun internasional.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Kalimantan Barat, Selasa (07/02/2025), komoditas-komoditas unggulan tersebut telah mencapai jumlah yang signifikan dalam ekspor, dengan total pengiriman mencapai puluhan ribu kilogram.
Langsat punggur dan durian mendominasi pengeluaran, dengan 30 frekuensi sertifikat yang mencatatkan total volume lebih dari 25.000 kilogram. Komoditas ini bahkan mulai mencuri perhatian pasar internasional, khususnya dari negara-negara tetangga.
Tidak kalah menarik, sarang burung walet (SBW) Kalimantan Barat juga meraih prestasi signifikan dengan mengirimkan sebanyak 5.000 kilogram SBW ke Jawa, yang kemudian akan diproses lebih lanjut sebelum diekspor ke Tiongkok. SBW dari Kalbar memiliki permintaan yang tinggi, terutama di pasar Tiongkok yang terkenal dengan konsumsi sarang burung walet sebagai bahan makanan bergengsi.
Komoditas perikanan unggulan Kalimantan Barat, seperti ikan arwana super red dan kepiting bakau, juga turut memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian daerah.
Produk perikanan ini dikirim melalui Bandara Supadio menuju Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta, sebelum akhirnya diekspor ke luar negeri. Ikan arwana, dengan nilai pasar internasional yang tinggi, menjadi komoditas yang sangat dicari, sementara kepiting bakau juga memiliki permintaan yang stabil di pasar global.
Pj Satpel Karantina Bandara Supadio, Noval Isnaeni, menjelaskan bahwa lalu lintas ekspor komoditas hewan, ikan, dan tumbuhan, serta produk turunannya, sangat bergantung pada peran aktif Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Kalimantan Barat.
BKHIT berperan penting dalam menjamin kualitas dan keamanan produk melalui proses sertifikasi kesehatan. Sertifikat kesehatan yang diberikan memastikan bahwa komoditas asal Kalbar bebas dari hama penyakit hewan karantina (HPHK), hama penyakit ikan karantina (HPIK), dan organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK), sehingga produk tersebut aman untuk diterima di daerah atau negara tujuan ekspor.
Komoditas unggulan Kalimantan Barat yang kini mulai mendunia menjadi bukti nyata bahwa sektor pertanian, perikanan, dan peternakan di daerah ini memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar internasional.
Dengan dukungan dari BKHIT serta kebijakan pemerintah daerah, Kalbar diharapkan dapat terus memperluas jangkauan pasar ekspor dan meningkatkan perekonomian lokal, yang pada gilirannya akan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat setempat.
Sebagai tambahan, langkah-langkah pengawasan yang ketat serta peningkatan mutu produk menjadi kunci dalam memperkuat posisi Kalimantan Barat sebagai penghasil komoditas unggulan yang dapat diandalkan di kancah global. []
Redaksi03