Kukar Serius Kembangkan Kopi dan Kakao Lokal

KUTAI KARTANEGARA — Dinas Perkebunan (Disbun) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus mengembangkan strategi diversifikasi komoditas unggulan demi memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat, khususnya petani di wilayah pedesaan. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah mendorong budidaya serta pengolahan tanaman kopi dan kakao.

Upaya ini dinilai sebagai langkah adaptif terhadap tren pasar, sekaligus membuka peluang baru bagi petani untuk meningkatkan pendapatan. Dalam lima tahun terakhir, permintaan pasar terhadap kopi dan kakao terus menunjukkan tren positif, baik di tingkat lokal maupun nasional.

Sekretaris Disbun Kukar, Muhammad Taufik Rahmani, menyebut bahwa pengembangan kopi memiliki prospek cerah. “Fenomena meningkatnya kafe-kafe dan konsumsi kopi lokal menjadi peluang besar. Kami lihat animo masyarakat tinggi, terutama di wilayah-wilayah seperti Marangkayu Desa Perangat Baru dan Perangat Selatan, serta di Desa Jonggon di Kecamatan Loa Kulu,” ungkap Taufik, sapaannya, saat diwawancara media ini, di kantornya, Jalan Muso bin Salim, Tenggarong, Jumat (09/05/2025).

Sebagai bentuk dukungan nyata, Disbun Kukar telah memberikan pendampingan teknis kepada petani, serta menyalurkan bantuan bibit kopi. Tak hanya itu, pembangunan infrastruktur pascapanen juga dilakukan melalui pembangunan rumah produksi kopi.

“Di tahun 2023, rumah produksi dibangun di Perangat Baru oleh Kelompok Tani Kampung Kopi Luwak. Lalu pada 2024 kami bangun dua rumah produksi lagi di Desa Jonggon,” jelasnya.

Tidak hanya kopi, Disbun Kukar juga menaruh perhatian terhadap pengembangan kakao. Meski skalanya belum sebesar kelapa sawit atau kopi, komoditas ini tetap dinilai strategis. “Kakao kita kembangkan di Kecamatan Loa Kulu, Tabang, Kembang Janggut, dan Kota Bangun. Bahkan rumah produksi untuk pengolahan hasil kakao sudah ada di Desa Lung Anai Kecamatan Loa Kulu,” tambah Taufik.

Proyek pengembangan kakao ini dilakukan secara kolaboratif antara masyarakat, perusahaan PT Multi Harapan Utama (MHU), dan akademisi dari Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta). “Kita juga bantu pengadaan beberapa alat pengolahan. Di tahun 2024, kami telah membangun kebun demplot kakao seluas 2 hektare di Lung Anai sebagai pilot project,” imbuhnya.

Disbun Kukar juga menyiapkan langkah lanjutan untuk memperkuat sektor pascapanen, termasuk rencana pengadaan alat pengolahan kopi di Desa Cipari Makmur, Kecamatan Muara Kaman pada tahun 2025. “Kita ingin memastikan nilai tambah tidak hanya di sektor budidaya, tapi juga pascapanen. Itu yang menjadi prioritas kami,” pungkas Taufik.

Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Hadi Purnomo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com