Mengangkat Budaya Lokal Lewat Game Digital

SEKTOR ekonomi kreatif di Kalimantan Timur terus menunjukkan perkembangan yang menjanjikan, termasuk dalam bidang aplikasi dan game digital. Dengan potensi besar yang dimiliki oleh generasi muda di wilayah ini, Kalimantan Timur mulai bertransformasi menjadi salah satu pusat ekonomi kreatif berbasis teknologi di luar Pulau Jawa. Bidang pengembangan aplikasi dan game digital, yang kini semakin digandrungi oleh kaum muda, menjadi salah satu sektor unggulan yang mampu memberikan kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.

Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah daerah dan komunitas kreatif di Kalimantan Timur mulai mendorong pengembangan ekosistem ekonomi kreatif berbasis digital. Salah satu langkah nyata adalah pembentukan coworking space dan inkubator startup di kota-kota besar seperti Balikpapan, Samarinda, dan Bontang. Tempat-tempat ini tidak hanya menyediakan fasilitas kerja bagi para pengembang game, tetapi juga memberikan pelatihan dan mentoring untuk meningkatkan keterampilan mereka di bidang desain, pemrograman, hingga pemasaran produk.

Potensi ini diperkuat oleh kehadiran universitas dan lembaga pendidikan yang membuka program studi terkait teknologi informasi, desain grafis, dan pengembangan game. Di Samarinda, misalnya, Universitas Mulawarman telah berupaya menjawab kebutuhan industri kreatif dengan menyediakan program-program studi yang relevan, termasuk teknik informatika dan desain komunikasi visual. Mahasiswa dari program ini kerap menghasilkan karya-karya inovatif, seperti prototipe aplikasi edukasi berbasis game dan permainan lokal dengan tema budaya Kalimantan.

Salah satu game buatan lokal yang berhasil mendapatkan perhatian nasional adalah “Borneo Adventure,” sebuah permainan yang mengangkat tema petualangan di hutan tropis Kalimantan. Game ini tidak hanya menawarkan hiburan, tetapi juga mengenalkan kekayaan alam dan budaya lokal kepada pemainnya. Dalam permainan ini, pengguna diajak untuk mengeksplorasi hutan, melindungi satwa endemik seperti orangutan, dan mempelajari adat Dayak melalui berbagai tantangan menarik. Kesuksesan game ini menunjukkan bahwa konten berbasis kearifan lokal memiliki daya tarik tersendiri, sekaligus menjadi cara efektif untuk mempromosikan pariwisata Kalimantan Timur.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga telah mendukung pengembangan aplikasi game dengan menyelenggarakan berbagai kompetisi dan hackathon. Salah satunya adalah Forum Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif bertema Game & Application From East Kalimantan. Dalam acara ini, peserta diberi kesempatan untuk mempresentasikan ide-ide mereka kepada investor dan mentor, sekaligus membuka peluang untuk pendanaan dan kolaborasi.

Di sektor aplikasi game edukasi, banyak pengembang lokal di Kalimantan Timur yang berfokus pada konten pendidikan untuk anak-anak. Aplikasi seperti “Belajar Bersama Orangutan” telah dirilis sebagai media pembelajaran interaktif yang mengajarkan anak-anak tentang pentingnya menjaga lingkungan dan satwa liar. Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan literasi digital di kalangan anak-anak, tetapi juga membangun kesadaran akan isu-isu lingkungan yang relevan dengan kondisi Kalimantan Timur.

Meski memiliki potensi besar, sektor aplikasi game di Kalimantan Timur masih menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya adalah keterbatasan akses terhadap pendanaan dan infrastruktur teknologi. Banyak pengembang game di daerah ini masih bergantung pada perangkat keras dan lunak yang terbatas, sehingga sulit untuk bersaing dengan studio game besar dari Jakarta atau Surabaya. Selain itu, rendahnya literasi pasar terhadap produk lokal menjadi kendala lain yang perlu diatasi, di mana sebagian besar masyarakat masih lebih memilih game asing yang sudah mapan.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan pelaku industri sangat dibutuhkan. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur perlu terus memperkuat dukungan dengan memberikan insentif kepada startup dan pelaku ekonomi kreatif di bidang ini. Selain itu, peningkatan akses internet di wilayah pedalaman dan desa-desa di Kalimantan Timur juga menjadi langkah penting untuk memperluas pangsa pasar produk digital lokal.

Pengembangan sektor aplikasi game di Kalimantan Timur tidak hanya berdampak pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjadi sarana untuk memperkenalkan kekayaan budaya dan alam Kalimantan Timur ke kancah global. Dengan memanfaatkan tema-tema lokal seperti hutan hujan, satwa endemik, dan tradisi Dayak, pengembang game dapat menciptakan produk yang unik dan relevan, yang mampu menarik minat pengguna dari berbagai belahan dunia.

Dengan terus berkembangnya minat generasi muda dalam teknologi dan inovasi, serta dukungan dari berbagai pihak, Kalimantan Timur memiliki peluang besar untuk menjadi salah satu pusat pengembangan aplikasi game di Indonesia. Ke depannya, sektor ini diharapkan dapat menjadi salah satu andalan ekonomi kreatif yang tidak hanya memberikan dampak ekonomi, tetapi juga memperkuat identitas budaya Kalimantan Timur.

Ristiawan Baihaqi

Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Kaltim Restiawan Baihaqi mengatakan, subsektor ini memiliki potensi luas untuk mempromosikan budaya dan pariwisata Kaltim secara digital. Menurutnya, Balikpapan kini menjadi pusat komunitas game dan aplikasi di Kaltim. Meski masih jarang terekspos dibandingkan subsektor seperti kuliner.

Baihaqi, sapaannya, menekankan pentingnya mendukung komunitas ini agar dapat menciptakan produk digital dengan tema khas Kaltim.  “Sudah ada embrionya, misalnya kegiatan oleh mahasiswa dan dosen dari perguruan tinggi di Balikpapan,” kata Baihaqi, di kantornya, baru-baru ini.

Dia berharap, komunitas tersebut dapat menciptakan game bertema lokal seperti “mengarungi Sungai Mahakam” yang menawarkan pengalaman arung jeram hingga eksplorasi budaya, dinilai mampu mengenalkan kekayaan Kaltim secara efektif. Selain sebagai hiburan, aplikasi dan game ini berperan strategis dalam promosi wisata Kaltim secara digital. “Banyak yang mengira komunitas game dan aplikasi hanya sebatas aktivitas santai di kafe. Padahal, potensinya sangat bagus. Contohnya, ada pengembang dari Balikpapan yang karyanya sudah mendunia,” ujar Baihaqi.

Seperti diketahui, Pengembang game indie asal Balikpapan, Ozysoft membuat sebuah game petualangan tiga dimensi (3D) yang memiliki working title “Project Buramato”. Game tersebut, punya ide cerita yang tak kalah jauh dari game populer seperti Genshin Impact dan Zelda: Breath of The Wild.

Dalam sebuah wawancara, Founder Ozysoft, Fahrurrozy Yasin, mengatakan monster-monster yang muncul di Project Buramato diadaptasi dari berbagai cerita mitologi di pulau Kalimantan, seperti di daerah Paser di Kalimantan Timur. “Termasuk kisah di balik mahluk-mahluk yang ada di trailer tersebut seperti Iwak Lodan, Lekan Monde, Ma’ingu dan masih banyak lagi,” ujar pria yang akrab disapa Ozy itu. []

Penulis: Putri Aulia Maharani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com