BERAU – Keberadaan kendaraan angkutan berat yang melebihi kapasitas muatan atau dikenal dengan istilah Over Dimension and Over Loading (ODOL) di wilayah Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, dinilai menjadi ancaman serius terhadap keselamatan pengguna jalan dan ketahanan infrastruktur. Situasi ini mendorong Satuan Lalu Lintas Polres Berau bersama Dinas Perhubungan setempat untuk memperkuat langkah preventif melalui kegiatan edukasi dan sosialisasi.
Kasat Lantas Polres Berau, AKP Wulyadi, menyampaikan bahwa edukasi mengenai bahaya kendaraan ODOL kini digencarkan kepada berbagai pihak, mulai dari sopir truk, perusahaan jasa angkutan barang, hingga masyarakat umum. “Sosialisasi ini kami tujukan kepada para sopir truk, perusahaan angkutan barang, hingga masyarakat umum. Edukasi akan berlangsung secara masif di sejumlah titik rawan pelanggaran dan sepanjang jalur utama yang sering dilalui kendaraan logistik,” ujar Wulyadi, Minggu (15/06/2025).
Ia menegaskan bahwa kendaraan dengan muatan berlebih berisiko tinggi menimbulkan kecelakaan lalu lintas. “Kendaraan ODOL berisiko tinggi menyebabkan kecelakaan dan mempercepat kerusakan jalan. Karena itu, kami terus menggencarkan edukasi, agar para pengemudi memahami dampak fatal dari pelanggaran ini,” tegasnya. Selain membahayakan pengemudi, kendaraan jenis ini juga mengancam pengguna jalan lain karena sulit dikendalikan dalam situasi darurat atau saat cuaca buruk.
Pihaknya juga menekankan bahwa selain menyalahi aturan teknis mengenai dimensi dan berat kendaraan, pelanggaran ODOL memiliki konsekuensi hukum. Penegakan aturan, menurut Wulyadi, akan dilakukan setelah tahapan edukasi selesai. “Harapannya, perubahan muncul dari kesadaran, bukan semata karena takut terkena sanksi,” jelasnya.
Kepala Dinas Perhubungan Berau, Andi Marewangeng, menyatakan bahwa penanganan ODOL tidak hanya menyangkut aspek teknis, tetapi juga berhubungan langsung dengan perlindungan keselamatan jiwa di jalan raya. “Kendaraan ODOL sangat berbahaya. Beban berlebih membuat kendaraan sulit dikendalikan, apalagi di kondisi lalu lintas padat atau saat cuaca buruk. Ini membahayakan semua pengguna jalan,” ujarnya.
Ia mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk perusahaan logistik dan para sopir, untuk berperan aktif dalam mendukung program nasional Zero ODOL. Dukungan ini dinilai krusial dalam mewujudkan lalu lintas yang tertib, aman, dan berkelanjutan di wilayah Bumi Batiwakkal. “Ini juga salah satu upaya kita menertibkan arus lalu lintas,” pungkasnya. []
Admin05