Toko Mamak Nino, Inisiatif Bisnis Unik di Pedalaman Mahakam Ulu

MAHAKAM ULU – Di tengah tantangan akses dan minimnya fasilitas di wilayah pedalaman Kalimantan Timur, Dwi Hastutik, pemilik Toko Mamak Nino, memilih mengambil jalan berbeda dalam membangun usahanya. Tidak mengikuti tren atau jejak pebisnis lain, Dwi justru membuka jalur baru dengan melihat celah kebutuhan warga yang belum terlayani.

“Saya nggak mau ikutin bisnis orang lain yang udah sukses. Saya cari yang belum ada di sini,” ungkapnya penuh semangat.

Langkah awalnya tidak diawali dengan ketersediaan produk, melainkan dari pelayanan jasa sederhana. Ia menawarkan jasa membungkus kado, membuat parcel, hingga memanfaatkan bahan bekas untuk menciptakan wadah yang layak pakai. Semua itu dilakukan demi menjalin kepercayaan dari pelanggan yang tinggal di kawasan Long Bagun, Mahakam Ulu.

“Kalau belum bisa jual produk, ya jual jasa dulu,” katanya.

Wilayah tempat tinggal Dwi yang jauh dari pusat logistik tidak menjadi penghalang untuk berkembang. Justru dari keterbatasan tersebut, ia menemukan banyak peluang usaha yang selama ini belum disentuh oleh pelaku bisnis lainnya. Dengan tekad dan kreativitas, ia memperluas jasa usahanya ke berbagai bidang. Mulai dari jahit sol sepatu, perbaikan resleting tas dan dompet, hingga penyediaan kebutuhan harian yang sulit diperoleh warga Long Bagun, semua ia layani dengan penuh dedikasi.

“Banyak peluang usaha di sini. Tapi memang harus dikelola by system, itu PR saya ke depan,” ujarnya.

Keberaniannya menjadi pelopor membuat Toko Mamak Nino berkembang secara perlahan tapi pasti. Dwi tidak mengikuti arus pasar secara umum, melainkan memilih untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan riil masyarakat sekitar.

Meski omzet tidak menentu, ia tetap menjaga konsistensi pasokan barang. Pasokan dilakukan dengan menyesuaikan jadwal kapal yang melayani jalur logistik ke Long Bagun. Dalam seminggu, ia setidaknya dua kali berbelanja, mengikuti ritme pengiriman yang meskipun terbatas, namun masih bisa diandalkan.

“Muter terus, nggak sempat ngitungin. Yang penting stok tetap ada, pelanggan nggak kecewa,” tambahnya.

Keteguhan dan strategi Dwi dalam membaca kebutuhan lokal menjadikan usahanya bukan hanya sebagai sumber penghidupan, tetapi juga sebagai bagian dari penggerak ekonomi di daerah terpencil. []

Admin05

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com