BALIKPAPAN — Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Wagub Kaltim), Seno Aji, menekankan pentingnya transformasi ekonomi daerah melalui penguatan sumber daya manusia (SDM). Ia menegaskan bahwa pendidikan merupakan pilar utama dalam menciptakan SDM unggul dan berdaya saing, dengan memprioritaskan program pendidikan gratis dari tingkat SMA/SMK/MA hingga jenjang doktoral (S-3).
Penegasan ini disampaikan Seno saat menjadi pembicara utama dalam kegiatan Rembuk Etam yang digelar oleh Kaltim Post Group bekerja sama dengan Ikatan Keluarga Alumni Universitas Brawijaya (IKA UB) Kaltim. Acara tersebut berlangsung di Studio Balikpapan TV, Gedung Biru Kaltim Post, Jalan Sukarno-Hatta Km 3,5, Balikpapan, pada Rabu pagi (04/06/2025).
Dalam pemaparannya, Seno Aji mengungkapkan bahwa inisiatif pendidikan gratis, yang dikenal sebagai Program Gratis Pol, dilatarbelakangi oleh keprihatinan terhadap rendahnya angka partisipasi pendidikan di Kaltim. “Banyak anak-anak kita di kabupaten dan kota lebih memilih bekerja daripada melanjutkan pendidikan. Ini bukan semata-mata karena kemauan mereka, tetapi karena orang tua mereka tidak mampu secara ekonomi. Mereka tidak punya cukup biaya untuk menyekolahkan anak-anaknya lebih tinggi,” ungkapnya dengan nada prihatin.
Menurut Seno Aji, saat ini angka partisipasi pendidikan di jenjang SMA dan sederajat di Kaltim baru mencapai 72 persen, yang berarti sekitar 28 persen anak-anak usia sekolah belum melanjutkan pendidikan ke tingkat atas. Kondisi ini menurutnya, harus segera diatasi demi kemajuan daerah.
Seno Aji juga mengingatkan bahwa meskipun Kaltim dikenal sebagai wilayah kaya sumber daya alam, seperti tambang dan migas, potensi tersebut bersifat terbatas dan tidak terbarukan. “Oleh karena itu, harus ada langkah strategis untuk mentransformasi ekonomi daerah. Salah satunya dengan memperkuat sektor pendidikan sebagai kunci utama membangun SDM yang unggul,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang akan menentukan posisi dan daya saing Kaltim, terlebih dalam menghadapi era baru dengan hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN) di wilayah tersebut. “Dengan pendidikan yang merata dan berkualitas, anak-anak Kaltim akan siap bersaing, tidak hanya sebagai penonton tapi sebagai pelaku utama dalam pembangunan IKN dan masa depan bangsa,” tegasnya.
Program pendidikan gratis ini, lanjut Seno, sejalan dengan Asta Citra Presiden RI Prabowo Subianto yang salah satu poin utamanya menekankan penguatan sektor pendidikan sebagai pondasi peradaban Indonesia maju. “Pak Prabowo punya visi besar untuk pendidikan, dan Kaltim siap menjadi contoh bagaimana visi itu diwujudkan di daerah,” katanya.
Acara Rembuk Etam juga menghadirkan sejumlah narasumber penting dari berbagai sektor. Di antaranya Prof. Warsito (Deputi Bidang Koordinasi Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa, Kemenko PMK), Prof. Widodo (Rektor Universitas Brawijaya), Dr. Myrna Asmawati Syafitri (Ketua IKA UB Kaltim sekaligus Deputi Bidang SDA dan Lingkungan Hidup OIKN), Prof. Agus Rubiyanto (Rektor ITK), Dr. Isradi Zainal (Rektor Uniba), Darlis Patolonggi (anggota DPRD Kaltim), serta Prof. Susilo (Pengamat Pendidikan Nasional).
Setiap narasumber menyampaikan dukungan dan pandangannya mengenai pentingnya sektor pendidikan sebagai fondasi utama pembangunan daerah dan nasional. Program pendidikan gratis hingga S-3 yang digagas Pemerintah Provinsi Kaltim merupakan komitmen nyata untuk membangun generasi Kaltim yang unggul, berdaya saing, serta siap menghadapi tantangan masa depan. Dengan kolaborasi semua pihak, program ini diharapkan mampu mengurangi kesenjangan akses pendidikan dan menjadi katalisator transformasi ekonomi berbasis kecerdasan dan karakter. []
Penulis: Himawan Yokominarno | Penyunting: Rasidah | ADV Diskominfo Kaltim