Guru di Wilayah Pedalaman Kukar Masih Terkendala Akses Informasi

TENGGARONG – FAKTOR geografis Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang luas menjadi tantangan besar yang dihadapi para guru di Kukar, sehingga banyak dari mereka yang terkendala akses informasi, terutama bagi yang tinggal di wilayah pedalaman.

Demikian hal itu diungkapkan Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Kukar Prof. Yonathan Palinggi kepada beritaborneo.com usai membuka kegiatan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Kabupaten Kukar tahun 2024 di Madrasah Tsanawiyah (MTs) 1 Tenggarong, Kamis (24/10/2024).

Yonathan mengungkapkan, luasnya wilayah Kukar yang mencapai 25 ribu kilometer persegi atau sembilan kali lebih luas dari Provinsi Jakarta, berkontribusi signifikan terhadap kesulitan yang dialami oleh tenaga pengajar.

“Akses informasi sering terhambat. Para guru memiliki keinginan kuat untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas pendidikan, tetapi letak geografis ada yang terpencil membuat mereka harus berjuang lebih keras,” jelasnya.

Kondisi itu kata dia, tidak hanya mempengaruhi guru, tetapi juga berdampak pada siswa yang tinggal di daerah-daerah terpencil. Meski demikian, ia tetap optimis akan adanya perubahan positif di masa depan.

“Dengan pembangunan infrastruktur teknologi yang terus dilakukan oleh pemerintah, kami berharap akses informasi akan semakin baik. Teknologi akan menjadi jembatan untuk mengatasi tantangan ini,” tuturnya.

Lebih jauh, ia menekankan pentingnya perhatian pemerintah terhadap pendidikan di daerah. Ia berharap adanya sinergi antara pemerintah dan masyarakat untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik dan lebih terjangkau bagi semua.

“Kami mengharapkan pemerintah dapat memberikan perhatian lebih untuk mengatasi kendala yang ada, dan ini sejalan dengan komitmen mereka dalam visi-misi yang telah ditetapkan,” timpalnya.

Dengan tantangan geografis yang signifikan. Prof. Yonathan optimis bahwa masa depan pendidikan di Kukar akan lebih cerah jika semua pihak bersinergi untuk mengatasi masalah ini.

“Keberadaan teknologi informasi dan komunikasi yang lebih baik diharapkan dapat menjadi solusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kukar,” tutupnya. []

Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Agus P Sarjono

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com