Dampak Kebijakan Donald Trump, Program SEGAR USAID Berakhir

ADVERTORIAL – Program Sustainable Environmental Governance Across Regions (SEGAR), yang merupakan kerja sama antara United States Agency for International Development (USAID) dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), secara resmi telah berakhir.

Penghentian program SEGAR ini merupakan konsekuensi dari kebijakan Pemerintah Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, yang berdampak pada seluruh kerja sama bilateral yang melibatkan USAID.

Program SEGAR yang berlangsung di tiga kabupaten di Kalimantan Timur, yakni Mahakam Ulu, Berau, dan Kutai Timur, bertujuan mendukung pembangunan dengan menyeimbangkan antara konservasi keanekaragaman hayati dan pemanfaatan lahan secara berkelanjutan. Inisiatif ini dirancang guna mendukung pembangunan ekonomi daerah berbasis mata pencaharian yang inklusif dan berkelanjutan.

Menindaklanjuti pemberitahuan dari USAID Indonesia mengenai penghentian program tersebut, diadakan pertemuan antara Bappeda Kaltim—dalam hal ini diwakili oleh Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam (Bidang PSDA)—dan pihak USAID Indonesia. Pertemuan berlangsung pada Selasa, 6 Mei 2025, di Ruang Kepala Bidang PSDA, Bappeda Kaltim, Jalan Kusuma Bangsa, Samarinda. Pertemuan tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Bidang PSDA, Wahyu Gatut Purboyo, yang mewakili Kepala Bappeda.

Dalam kesempatan itu, Wahyu menyampaikan apresiasi kepada USAID atas pelaksanaan program SEGAR di Kalimantan Timur. Ia menyatakan bahwa program tersebut telah memberikan manfaat besar, khususnya dalam pengelolaan lahan secara berkelanjutan dan pelestarian keanekaragaman hayati untuk mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Ia menambahkan bahwa program SEGAR turut memberikan sumbangsih positif terhadap pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan di provinsi ini. Oleh sebab itu, meskipun kerja sama secara resmi telah berakhir, Pemprov Kaltim berkomitmen untuk melanjutkan kegiatan-kegiatan yang telah dimulai selama pelaksanaan program, baik secara mandiri maupun dengan dukungan mitra pembangunan lainnya.

Dari pihak USAID, perwakilan yang hadir menekankan pentingnya kesinambungan terhadap program yang telah berjalan, terutama aktivitas konservasi yang melibatkan masyarakat lokal dan sektor swasta di wilayah terkait.

Kendati kerja sama SEGAR telah usai, nilai-nilai dan capaian dari program ini tetap akan menjadi bagian dari komitmen pembangunan berkelanjutan Pemprov Kaltim.

Sebagai informasi tambahan, penutupan USAID merupakan bagian dari kebijakan efisiensi Pemerintah Amerika Serikat yang dicanangkan oleh Kepala Departemen Efisiensi Amerika, Elon Musk. Salah satu implementasinya adalah penutupan kantor pusat USAID di Washington, D.C., pada 3 Februari 2025.

Program USAID SEGAR sendiri merupakan hasil kerja sama bilateral antara pemerintah Amerika Serikat dan Indonesia, yang dituangkan dalam Bilateral Development Cooperation Framework Nomor 497-040 (BDCF), ditandatangani pada 22 Juli 2020. Pelaksanaannya kemudian diwujudkan melalui Perjanjian Hibah Pelaksanaan antara Bappenas—mewakili Pemerintah Indonesia—dan USAID—mewakili Pemerintah Amerika Serikat. (ADV/HIM)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com