Pemprov Kaltim Dorong Investasi Energi Ramah Lingkungan di Mahulu

SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) terus menunjukkan komitmen kuat dalam mendorong masuknya investasi yang berbasis energi ramah lingkungan. Salah satu wilayah yang menjadi perhatian utama dalam kebijakan ini adalah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), yang dinilai memiliki potensi energi bersih yang belum tergarap secara maksimal. Melalui pendekatan berkelanjutan dan inklusif, pemerintah daerah berupaya mempercepat pembangunan infrastruktur kelistrikan berbasis sumber daya lokal demi mewujudkan keadilan energi bagi seluruh masyarakat, khususnya di wilayah 3T (terluar, terdepan, dan tertinggal).

Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Wagub Kaltim) Seno Aji, menyampaikan bahwa Mahulu memiliki cadangan sumber daya air yang sangat besar dan strategis untuk dikembangkan menjadi pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Ia meyakini bahwa pemanfaatan potensi tersebut akan memberikan dampak positif tidak hanya bagi lingkungan, tetapi juga bagi peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat. Hal ini disampaikannya usai menerima kunjungan Direktur PT Handa Energi Investasi Indonesia, Mr Libin, dan Direktur PT Tujuan Mulia Makmur, Mr Chen Weize, di Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda, Senin (02/05/2025).

“Pemerintah Provinsi berkomitmen untuk memberikan kemudahan dan kepastian kepada investor yang ingin menanamkan modalnya di sektor energi bersih. Daerah seperti Mahulu menjadi prioritas, karena akses listrik masih terbatas, dan kita ingin memastikan keadilan energi bagi seluruh masyarakat Kaltim, termasuk di wilayah terluar, terjauh, dan terisolir (3T),” ujar Seno Aji.

Menurutnya, transisi menuju penggunaan energi baru terbarukan (EBT) seperti PLTA adalah bagian dari strategi Kaltim dalam mendukung upaya global penanggulangan perubahan iklim. Selain mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil, proyek ini diyakini akan membuka peluang ekonomi baru, menciptakan lapangan kerja, serta mendorong pertumbuhan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

“Kehadiran PLTA di Mahulu akan membawa dampak besar. Listrik yang stabil akan menunjang aktivitas ekonomi masyarakat, membuka akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan, serta mendukung pengembangan UMKM lokal,” tambahnya.

Sebagai langkah konkret, Pemprov telah menyiapkan regulasi yang mempermudah proses perizinan, mempercepat penyediaan lahan, dan menjamin iklim investasi yang kondusif. Kolaborasi erat antara pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan pihak swasta dinilai sebagai kunci sukses dalam mewujudkan proyek energi bersih berskala besar.

Data dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kalimantan Timur (ESDM Kaltim) menunjukkan bahwa Mahulu memiliki aliran sungai dengan debit tinggi dan kontur geografis yang mendukung pembangunan pembangkit listrik, baik skala mikrohidro maupun kapasitas menengah hingga besar. Jika dikembangkan secara berkelanjutan, wilayah ini dapat berkontribusi signifikan terhadap bauran energi terbarukan nasional.

“Kita ingin Mahulu dan wilayah 3T lainnya tidak lagi tertinggal dalam hal akses energi. Ini bagian dari keadilan sosial dan pembangunan yang merata. Investasi energi bersih ini akan menjadi warisan penting bagi generasi mendatang,” tutup Seno Aji.

Diketahui bahwa PT Handa Energi Investasi Indonesia dan PT Tujuan Mulia Makmur sedang menjajaki kemungkinan investasi pembangunan PLTA berkapasitas 300 Mega Watt (MW) yang direncanakan berlokasi di Desa Batoq Kelo, Kecamatan Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu. Proyek ini diharapkan menjadi contoh nyata penerapan pembangunan berkelanjutan di daerah terpencil, dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan dan memperkuat ketahanan energi nasional dari wilayah perbatasan. []

Penulis: Himawan Yokominarno | Penyunting: Rasidah | ADV Diskominfo Kaltim

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X