PIKIBOL dan WOODBOL Warnai POPDA Kaltim

SAMARINDA — Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Kalimantan Timur (Kaltim) 2025 diproyeksikan menjadi panggung tidak hanya bagi kompetisi antarpelajar di cabang olahraga utama, tetapi juga bagi inovasi dalam pengenalan olahraga baru. Dua cabang olahraga non-tradisional, yakni PIKIBOL dan WOODBOL, diusulkan untuk tampil dalam format ekshibisi, sebuah langkah yang dinilai sebagai terobosan dalam pembinaan olahraga pelajar di tingkat daerah.

Usulan tersebut mengemuka dalam Rapat Kerja (Raker) Badan Pembina Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia (BAPOPSI) Kaltim, yang digelar bersamaan dengan Musyawarah Provinsi (Musprov) BAPOPSI di Kabupaten Penajam Paser Utara pada 11 Juni lalu. Rapat ini menjadi momen penting untuk mematangkan berbagai aspek teknis penyelenggaraan POPDA, termasuk penetapan daftar cabang olahraga yang akan dipertandingkan.

“Raker ini kami laksanakan dalam rangka mempersiapkan pelaksanaan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) tahun ini. Dalam raker tersebut, telah disepakati bahwa akan ada 14 cabang olahraga yang dipertandingkan di POPDA,” ujar Rasman Rading, Kepala Bidang Pengembangan Pemuda dan Olahraga Kaltim, dalam wawancara resmi pada Jumat (13/06/2025).

Namun, yang mencuri perhatian adalah usulan dari tuan rumah untuk menambahkan dua cabang non-konvensional, PIKIBOL dan WOODBOL, meski keduanya belum masuk dalam daftar cabang olahraga yang diakui secara nasional oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk ajang POPNAS.

“Selain itu, terdapat usulan penambahan cabang olahraga dari tuan rumah, seperti PIKIBOL dan WOODBOL. Namun, kedua cabang ini tidak termasuk dalam cabang olahraga yang masuk skala nasional berdasarkan ketentuan Kemenpora untuk POPNAS,” lanjut Rasman.

Pihak panitia pun memberikan ruang bagi cabang-cabang ini melalui mekanisme pertandingan ekshibisi. Artinya, pertandingan tetap digelar selama POPDA namun hasilnya tidak dihitung dalam klasemen perolehan medali. “Jadi, keikutsertaan mereka lebih bersifat ekshibisi dan tidak diperhitungkan dalam perolehan medali,” tegas Rasman.

Kehadiran PIKIBOL dan WOODBOL dalam format ini dipandang sebagai langkah progresif dalam mendukung keberagaman minat olahraga di kalangan pelajar. Tidak hanya sebagai ajang pembinaan atlet, POPDA juga difungsikan sebagai ruang eksplorasi dan pengenalan cabang baru yang memiliki potensi dikembangkan secara lokal.

Ekshibisi ini juga menjadi respons terhadap tantangan daerah yang belum memiliki infrastruktur dan sumber daya untuk mengembangkan cabang-cabang olahraga konvensional. Dengan menyajikan alternatif, pelajar dari berbagai latar belakang dapat terlibat lebih luas dalam atmosfer kompetisi olahraga yang inklusif dan edukatif. “POPDA tidak hanya tentang kompetisi semata, tetapi juga ajang menumbuhkan semangat sportivitas, kreativitas, dan partisipasi yang luas dari kalangan pelajar,” ungkap Rasman.

POPDA Kaltim 2025 dijadwalkan berlangsung pada Oktober mendatang, dan diharapkan menjadi tolok ukur kesiapan daerah dalam membina potensi muda sekaligus mengembangkan lanskap olahraga pelajar yang lebih adaptif terhadap perubahan zaman. [] (ADVERTORIAL)

Penulis: Rifky Irlika Akbar | Penyunting: Rasidah S.M

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X