SAMARINDA – Wali Kota Samarinda Andi Harun bersama Wakil Wali Kota Samarinda Saefuddin Zuhri beserta jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melakukan kunjungan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sambutan dengan tujuan untuk mengevaluasi langsung kondisi pengolahan sampah di lapangan dan melihat progres pembuatan zona lubang sampah yang baru.
Dalam tinjauan tersebut, Andi Harun mengungkapkan bahwa Samarinda tengah menghadapi tantangan besar akibat lonjakan produksi sampah yang mencapai 603 ton per hari, kondisi ini semakin diperparah dengan belum siapnya zona 2 lubang sampah yang baru di TPA Sambutan.
“Kunjungan rencana-rencana kegiatan yang sudah berlangsung sejak 2024, 2025 dan terus 2026, karena penanganan sampah ini tiap tahun pokoknya pasti ada kegiatan penanganan sampah dan produksi sampah setiap tahun bertambah, sekarang itu produksi lebih kurang 603 ton per hari,” ujar Andi Harun, kepada awak media usai meninjau TPA Sambutan, di Samarinda, Minggu (30/03/2025).

Selain solusi jangka pendek seperti peluasan zona lubang sampah di TPA Sambutan dan pembangunan insinerator, Andi Harun menegaskan perlunya strategi jangka panjang yang berkelanjutan, sehingga kolaborasi dengan pihak swasta dengan Pemkot menjadi salah satu opsi, termasuk inovasi pengolahan sampah menjadi barang yang dapat digunakan kembali.
“Kami akan lakukan adalah pengurangan sampah yang masuk ke TPA karena 603 ton itu yang tiap hari bertambah tahun depan bisa menjadi 610-620 ton sehingga kami harus mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA caranya kami bikin insinerator dan bagi seluruh dunia usaha membantu agar sukses menuju Samarinda bersih,” kata orang nomor satu di Samarinda ini.
Dia melanjutkan, Pemkot Samarinda berkomitmen mencari solusi efektif guna mengatasi persoalan sampah sekaligus melindungi lingkungan dan untuk mengurangi tekanan terhadap kapasitas TPA Sambutan serta menciptakan sistem pengolahan sampah yang lebih modern.
“Mematikan bahwa kegiatan penyiapan TPA yang telah mengikuti kaidah peraturan perundang-undangan di sana ada IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah), penanganan kolam lindi, kemudian membuat lubang sampah untuk zona barunya terus berlangsung dan dalam proses akan selai bulan Juli, sementara satu lubang baru itu bisa dipakai 2 tahun serta sudah menyiapkan zona 3, jadi kami punya kapasitas antara 4 sampai 5 tahun untuk 2 zona yang sedang dibangun,” tutup mantan legislator Karang Paci ini. []
Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: Hadi Purnomo