Mahasiswa Asal Indonesia Clear dan Clean Tidak Satupun Terpapar Virus Corona

Mahasiswi asal Indonesia Virliana Yuniar (20 tahun) (kanan) didampingi Muhammad Erjik, orang tuanya (kiri) kondisinya sehat walafiat ditemui di kediamannya, Kamis (30/1) setelah berhasil pulang dari China. (Foto:Rachmat Effendi)

PROBOLINGGO (beritaborneo.com)-Sampai saat ini kondisi terakhir mahasiswa asal Indonesia sebanyak 94 orang, sedangkan asal Probolinggo sendiri 7 orang mahasiswa yang menuntut ilmu di negara  Tirai Bambu China, keadaannya tidak satupun terpapar virus Corona yang saat ini menjadi atensi banyak orang, termasuk Presiden Ir. H. Joko Widodo.

Untuk memastikan kondisi terakhir mahasiswa yang berhasil pulang ke tanah air, salah satunya Virliana Yuniar (20 tahun) mahasiswi asal Indonesia yang menuntut ilmu di Fuzhou University, Fuzhou, Fujian, China berhasil pulang pada Rabu (29/1) di kediamannya Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo.

Ditemui di rumahnya, Kamis (30/1), Virliana Yuniar yang didampingi kedua orang tuanya Muhammad Erjik dan Purwati, mengatakan sebenarnya kondisi mahasiswa asal Indonesia di China sampai saat ini tidak terlalu mengkhawatirkan, selagi masih bisa memproteksi diri dan melindungi dengan menggunakan penutup masker, soalnya virus itu melalui pernapasan.

Bahkan mahasiswa Indonesia kata Virliana Yuniar sangat antisipsi dengan mengurangi  berkomunikasi dengan orang lokal, dan save sendiri di kamar.

“Kami mahasiswa asal Indonesia oleh para guru di Fuzhou University setiap saat selalu diperiksa kesehatan, bahkan untuk sampai pulang ke Indonesia melalui proses pemeriksaan yang sangat ketat dari mulai Kota Wuhan, Shanghai, Hongkong dan transit di Malaysia hingga menuju Bandara Internasional Juanda Surabaya tidak luput dari deteksi dari pihak otoritas penerbangan,’’ujar Virliana Yuniar yang kini akan menginjak semester ke empat.

Sementara itu, Muhammad Erjik, mengaku awalnya merasa khawatir keadaan puterinya sejak mewabahnya virus Corona, sehingga berinisiatif segera memulangkan ke Indonesia dengan cara apapun, termasuk biaya yang digunakan untuk pemulangan menggunakan dana pribadi.”Untuk pemulangan anak kami ke Indonesia murni menggunakan biaya pribadi, tanpa bantuan dari pemerintah, saya berharap pemerintah pusat maupun daerah segera turun tangan kejadian yang dihadapi warganya ini,”pintanya, ketika ditemui wartawan beritaborneo.com dikediamannya Kelurahan Ketapang, Kota Probolinggo, Kamis (30/1).

Namun demikian menurutnya, untuk pemulangan dari China hingga sampai ke Indonesia melalui beberapa tahapan dan pengecekan kesehatan sangat ketat di masing-masing Bandara.

“Apabila anak kami dan mahasiswa asal Indonesia lainnya lolos dari pemeriksaan kesehatan maka akan dilanjutkan ke penerbangan berikutnya, terbukti anak kami dan mahasiswa lainnya semuanya lolos tidak terjangkit virus, namun jika tidak lolos pemeriksaan, saat itu juga yang bersangkutan akan diisolasi,’’terang Muhammad Erjik.

Masih menurut Muhammad Erjik, saat sekarang pemerintah Indonesia harus secepatnya mengambil langkah kongkrit, yakni segera merelokasi dengan memulangkan para mahasiswa yang masih terisolir di China.

“Harapan saya kepada pemerintah Indonesia, jangan menunda-nunda lagi untuk segera merelokasi mahasiswa asal Indonesia yang tersebar di beberapa kota di China, bagi kami para orang tua hanya keselamatan anak yang utama,’’pungkasnya (Rachmat Effendi).

No comments

  1. Mistadi sastro yusuf,SH.M.Sc.

    Alhamdulillah warga ketapang prob sehat selalu, terutama adik sdrku yg datang dari fhuzue juga sehat walafiat. dari sy Mistadi Sastro Yusuf warga Ketapang yg skrg sdh di Jakarta, berprofesi Advokat/pengacara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com