Pabrik Smelter Nikel Diresmikan, Serap 60 Persen Tenaga Kerja Lokal

PARLEMENTARIA KALTIM – WAKIL Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Seno Aji memberikan apresiasi atas peresmian tahap pertama pabrik smelter nikel yang dibangun PT Kalimantan Ferro Industri (KFI).

Dia mengatakan pembangunan pabrik smelter nikel oleh PT KFI membuktikan bahwa iklim investasi di Kaltim semakin maju. Diketahui, pabrik yang berlokasi di Kelurahan Pendingin, Kecamatan Sanga-sanga, Kutai Kartanegara (Kukar) itu sudah diresmikan pada Selasa (19/9/2023).

“Ini adalah salah satu bukti yang kuat tentang kepercayaan investor asing, terutama dari China untuk melibatkan diri dalam investasi di Kaltim,” ujarnya.

Menurutnya, kehadiran pabrik smelter nikel jelas sangat membutuhkan tenaga kerja. Pihak manajemen PT KFI sendiri telah berkomitmen akan menyerap sebanyak 60 persen tenaga kerja lokal dalam mengoperasikan pabrik tersebut.

“Kami meresmikan PT KFI dan ada sesi khusus dengan direktur dari PT KFI. Kami berdiskusi tentang tenaga kerja dan mereka akan komitmen menjalankan 60 persen tenaga lokal untuk di didik agar bisa menduduki posisi penting di PT KFI,” ujar politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini.

Wakil rakyat kelahiran Semarang, 12 November 1971 ini melanjutkan, selain dampak positif pada perekonomian Kaltim, kehadiran pabrik smelter nikel ini juga membuka peluang bagi tenaga kerja lokal.

“Pabrik tersebut akan mengoperasikan sembilan tungku, yang tentunya akan membutuhkan tenaga kerja hingga 30 ribu orang. Mereka membuka kesempatan bagi 20 ribu tenaga kerja lokal di Kaltim yang punya skill di bidangnya masing-masing,” jelasnya.

Untuk diketahui, PT KFI didirikan mengikuti instruksi Presiden Republik Indonesia terkait hilirisasi sumber daya alam, terutama logam nikel. Perusahaan ini resmi didirikan pada tanggal 26 November 2021, setelah disahkan melalui undang-Undang Nomor 03 Tahun 2020 tentang perubahan atas Undang-undan No 4 tahun 2009 tentang pertambangan mineral dan Batubara.

Lebih lanjut Seno Aji mengungkapkan, Balai Latihan Kerja (BLK) Kaltim harus mempersiapkan diri untuk menampung calon tenaga kerja yang akan mengikuti pelatihan welder guna mendapatkan sertifikat yang merupakan persyaratan untuk mengisi kebutuhan welder di PT KFI.

“Bulan depan BLK Kaltim akan mengadakan pelatihan untuk tukang las atau welder. Yang mereka butuhkan banyak sekali, kurang lebih 120 orang welder. Namun mereka harus memiliki sertifikasi tukang las. Jadi itulah fungsi BLK Kaltim, supaya tenaga kerja lokal kita bisa terserap di PT KFI,” pungkasnya []

Penulis : Guntur Riyadi | Penyunting : Agus P Sarjono

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com