Kripik Sabrina, Bukti UMKM Samarinda Bisa Mendunia

SAMARINDA – Dari rombong keliling hingga dikenal luas secara daring, perjalanan Misnawati, pemilik usaha rumahan Kripik Singkong Sabrina, menjadi bukti nyata bahwa ketekunan dan adaptasi terhadap teknologi mampu membawa perubahan besar bagi pelaku UMKM.

Berawal dari usaha kecil di Jalan Lambung Mangkurat, Gang 5 No 174, Samarinda, sejak tahun 2004, Misnawati kini berhasil memperluas pasar produknya hingga menjangkau pegawai kantor, mahasiswa, hingga pelanggan luar daerah.

“Mendapat saran orang tua coba titip ke warung dan kami masih baru-baru belajar bikin satu renteng 25 bungkus dulu masih pertama itu harga Rp700 per bungkus dan akhirnya lama-lama banyak orang kantor hingga mahasiswa membeli langsung ke rumah,” ujar Misna saat ditemui di rumah produksinya, Rabu (09/10/2025).

Dari cara jualan tradisional, kini ia memanfaatkan promosi digital. Melalui Google Bisnisku dan layanan pesan WhatsApp, pelanggan dapat langsung memesan tanpa harus datang ke warung. “Kami tidak pernah lagi dititipkan di warung, karena mereka sudah tahu rumah atau pesan lewat WA dan ada juga di taruh di Google bisnis,” tambahnya.

Kripik singkong Sabrina hadir dalam dua varian rasa favorit, yakni pedas manis dan asin, dengan tiga ukuran kemasan. “Harga kemasan kecil Rp5.000 dan sedang Rp9.000 serta kemasan besar Rp35.000 ini harga untuk pembelian dalam jumlah banyak,” tutur Misna.

Kini, usaha kecil ini tidak hanya menjadi sumber penghasilan utama keluarga, tetapi juga membuka lapangan kerja bagi empat orang karyawan di lingkungan sekitar. Dengan strategi penjualan digital dan cita rasa khas, Kripik Singkong Sabrina terus memperkuat posisinya di tengah persaingan produk camilan lokal.

Perjalanan panjang Misnawati membuktikan bahwa semangat wirausaha, inovasi, dan kemampuan beradaptasi dengan zaman menjadi kunci bertahannya UMKM di tengah perkembangan teknologi. []

Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: Rasidah