Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan
GAZA — Dentuman belum benar-benar berhenti di Jalur Gaza meski gencatan senjata masih berlaku. Israel kembali melancarkan serangan udara yang menewaskan 22 orang pada Kamis (20/11/2025), memicu kecaman baru atas rapuhnya kesepakatan penghentian tembakan tersebut.
Mengutip AFP, Israel menyebut serangannya diarahkan terhadap Hamas, sementara di lapangan, Badan Pertahanan Sipil Gaza melaporkan korban tewas tersebar di dua wilayah: 12 orang di Kota Gaza dan 10 orang di Khan Yunis di bagian selatan. Rentetan serangan kembali menyayat daerah yang sebelumnya menjadi titik evakuasi warga sipil.
Militer Israel mengatakan serangan balasan dilakukan setelah militan Hamas melepaskan tembakan ke arah area operasi pasukan mereka di selatan.
“Tindakan ini merupakan pelanggaran perjanjian gencatan senjata. Tidak ada laporan cedera dari IDF (militer Israel). Sebagai tanggapan, IDF mulai menyerang target teroris Hamas di seluruh Jalur Gaza,” kata militer Israel dalam sebuah pernyataan.
Meski situasi berkali-kali memanas, gencatan senjata yang disepakati sejak 10 Oktober disebut masih bertahan, meski penuh lubang dan pelanggaran. Namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa serangan berulang Israel terus terjadi dan menciptakan korban baru hampir setiap pekan.
Israel secara konsisten menyatakan bahwa mereka hanya menargetkan Hamas. Namun sejak gencatan senjata berlaku, jumlah korban jiwa di Gaza sudah melampaui 280 warga Palestina, menunjukkan bahwa titik kompromi di wilayah itu masih jauh dari kata stabil.
Serangan terbaru ini kembali menandai betapa rapuhnya jalur diplomatik yang tengah diupayakan, sementara warga Gaza terus menghadapi ketidakpastian hidup di bawah suara ledakan yang tak kunjung padam. []
Admin03
