Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan
KUTAI KARTANEGARA – PROGRAM Makan Bergizi (MBG) Gratis yang digadang-gadang menjadi solusi peningkatan kualitas gizi siswa di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kembali menuai kendala.
Penundaan pelaksanaan program ini hingga waktu yang belum ditentukan memunculkan spekulasi terkait kesiapan teknis dan koordinasi di lapangan.
Beritaborneo.com mendapati bahwa beberapa sekolah yang dijadwalkan menerima manfaat awal program, seperti Sekolah Dasar Negeri (SDN) 001, SDN 003, dan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Tenggarong.
Telah menerima pemberitahuan dari pihak vendor mengenai penundaan tersebut. Sebelumnya, program ini direncanakan dimulai pada 6 Januari 2025, namun diundur ke 13 Januari 2025, dan kini kembali tertunda tanpa kejelasan waktu.
“Awalnya kami sangat antusias, tetapi sekarang kami hanya bisa menunggu informasi lebih lanjut. Penundaan ini mengecewakan, apalagi ini bukan yang pertama kalinya,” ucap salah satu guru di SDN 018, Senin (13/01/2025).
Berdasarkan informasi yang didapatkan, persoalan teknis terkait penggunaan tempat makan menjadi salah satu penyebab utama penundaan ini.
Pemerintah pusat dikabarkan menolak penggunaan tempat makan berbahan plastik food grade yang diajukan vendor, dan justru menginstruksikan penggunaan wadah berbahan stainless steel sebagaimana diterapkan di daerah lain.
Penundaan ini menimbulkan tanda tanya di kalangan masyarakat, terutama para orang tua siswa yang berharap program MBG dapat berjalan mulus.
Program ini dirancang untuk memberikan makanan bergizi secara gratis kepada siswa guna mendukung kesehatan dan meningkatkan konsentrasi belajar mereka.
Di sisi lain, sejumlah pihak mendesak agar segera melakukan evaluasi terhadap vendor dan koordinasi teknis untuk memastikan pelaksanaan program ini tidak berlarut-larut.
Diharapkan pemerintah segera memberikan klarifikasi resmi dan menunjukkan langkah konkret untuk mengatasi kendala yang ada, sehingga program MBG dapat berjalan sesuai dengan harapan.[]
Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Nistia Endah Juniar Prawita
