Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan
NUNUKAN – Seorang kepala desa di Pulau Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara, menjadi korban penjebakan melalui Video Call Seks (VCS). Pelaku yang menghubungi korban dengan nomor tak dikenal, mengancam akan menyebarkan video mesum yang melibatkan nama kepala desa jika ia tidak mentransfer uang sebesar Rp 300 juta. Kejadian ini terungkap setelah kepala desa tersebut melapor ke pihak kepolisian pada Rabu malam (12/03/2025).
Kapolsek Sebatik Timur, AKP Wisnu Bramantyo, mengonfirmasi laporan tersebut dan menjelaskan bahwa kepala desa yang tidak disebutkan identitasnya itu menerima panggilan video dari nomor asing. Ketika menerima panggilan tersebut, layar yang muncul tampak gelap tanpa adanya komunikasi, sehingga kepala desa menutupnya. Namun, beberapa saat kemudian, pelaku mengirimkan video yang memperlihatkan seseorang sedang melakukan tindakan asusila, dengan mencantumkan nomor ponsel kepala desa sebagai tampilan.
“Setelah itu, pelaku mengancam akan menyebarkan video tersebut ke publik jika kepala desa tidak mentransfer uang sejumlah Rp 300 juta,” ujar AKP Wisnu. Merasa tidak terlibat dalam tindakan yang dituduhkan, kepala desa itu pun memutuskan untuk melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
Wisnu mengingatkan kepada masyarakat untuk lebih waspada terhadap ancaman kejahatan dunia maya yang marak belakangan ini. “Jika mengalami hal serupa, masyarakat diharapkan segera melaporkan kepada pihak berwajib untuk ditindaklanjuti,” tambahnya.
Kasus ini mengungkap betapa pentingnya kewaspadaan terhadap modus kejahatan yang semakin berkembang di dunia maya. Saat ini, pihak kepolisian terus mendalami kasus tersebut dan berusaha untuk melacak pelaku yang terlibat dalam pemerasan ini. Kejadian ini juga menjadi peringatan bagi masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menerima panggilan atau pesan dari nomor yang tidak dikenal. []
Redaksi03
