Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan
PYONGYANG – Korea Utara mengutuk serangan yang dilakukan oleh Amerika Serikat terhadap Yaman, dengan menyebut tindakan tersebut sebagai pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan kedaulatan negara. Dalam pernyataan yang dikutip oleh media pemerintah, duta besar Korea Utara untuk Yaman menegaskan bahwa serangan seperti itu tidak dapat dibenarkan dengan alasan apa pun.
Serangan tersebut dilaporkan menewaskan sedikitnya 53 orang, menurut juru bicara Kementerian Kesehatan yang dikelola oleh kelompok Houthi, Anees Alsbahi. Dalam keterangan yang disampaikan pada hari Minggu, Alsbahi menyatakan bahwa lima anak-anak dan dua wanita turut menjadi korban dalam serangan tersebut. Selain itu, serangan ini juga menyebabkan 98 orang lainnya terluka. Ia mengungkapkan detail tersebut melalui akun media sosialnya di X (sebelumnya Twitter), Selasa (18/03/2025).
Korea Utara, melalui pernyataan diplomatiknya, mengkritik keras keterlibatan Amerika Serikat dalam konflik yang sedang berlangsung di Yaman, menyebutnya sebagai tindakan yang merusak stabilitas dan merugikan kemanusiaan. Negara tersebut juga menegaskan bahwa serangan semacam itu merupakan pelanggaran terhadap prinsip-prinsip dasar hubungan internasional yang harus dihormati oleh setiap negara.
Serangan ini menambah panjang daftar ketegangan dan konflik yang melibatkan berbagai pihak di kawasan Timur Tengah, yang telah berlangsung bertahun-tahun dengan dampak serius terhadap kehidupan warga sipil. Dalam konteks ini, Korea Utara mengingatkan pentingnya perlindungan terhadap kedaulatan negara-negara yang terlibat dalam konflik, serta mengutuk keras segala bentuk intervensi asing yang memperburuk situasi kemanusiaan di negara-negara tersebut.
Sebagai negara yang kerap mengkritik kebijakan luar negeri AS, Korea Utara menegaskan bahwa langkah-langkah semacam itu hanya akan memperburuk kondisi di Yaman dan negara-negara lain yang terkena dampak konflik []
Redaksi03
