HANOI – Pemerintah Vietnam melalui Majelis Nasional menyetujui kenaikan bertahap pajak konsumsi khusus terhadap minuman beralkohol. Kebijakan ini ditetapkan dalam sidang yang digelar pada Sabtu (14/06/2025) di ibu kota Hanoi, sebagai bagian dari upaya pemerintah menekan tingkat konsumsi alkohol di kalangan masyarakat.
Dalam kebijakan terbaru ini, tarif pajak akan dinaikkan secara bertahap dari 65 persen saat ini menjadi 70 persen pada 2027, dan terus meningkat hingga mencapai 90 persen pada tahun 2031. Langkah ini sedikit meleset dari usulan awal yang mengusulkan penerapan 70 persen pada 2026 dan kenaikan pajak sampai 100 persen.
Kementerian Keuangan Vietnam menjelaskan bahwa kebijakan fiskal ini diarahkan untuk menekan konsumsi alkohol dan mendukung upaya peningkatan kesehatan masyarakat. “Langkah ini diambil demi melindungi kesehatan publik dan menekan dampak negatif dari konsumsi minuman keras,” demikian pernyataan resmi lembaga tersebut.
Vietnam, berdasarkan laporan firma konsultan KPMG tahun 2024, merupakan pasar bir terbesar kedua di kawasan Asia Tenggara. Pasar ini didominasi oleh pemain besar seperti Heineken dari Belanda, Carlsberg dari Denmark, serta perusahaan lokal seperti Sabeco dan Habeco.
Namun, industri bir di negara itu telah menghadapi tantangan yang cukup berat dalam beberapa tahun terakhir. Selain pengetatan regulasi, penurunan pendapatan juga dipicu oleh undang-undang yang memberlakukan batas nol persen alkohol bagi para pengemudi. Kepala Asosiasi Bir dan Minuman Beralkohol Vietnam mengungkapkan bahwa pendapatan sektor ini telah menurun selama tiga tahun berturut-turut.
Selain menaikkan pajak untuk minuman beralkohol, Majelis Nasional Vietnam juga menyetujui penerapan pajak baru terhadap minuman berpemanis. Produk yang mengandung gula lebih dari 5 gram per 100 mililiter akan dikenakan tarif pajak sebesar 8 persen mulai 2027, dan naik menjadi 10 persen pada 2028.
Sementara negara lain seperti Uni Emirat Arab memilih menurunkan tarif pajak alkohol untuk menarik wisatawan, Vietnam menempuh arah berbeda dengan menitikberatkan pada perlindungan kesehatan masyarakat melalui kebijakan fiskal. Kenaikan pajak ini menjadi langkah tegas pemerintah Vietnam dalam mengendalikan konsumsi produk-produk yang dianggap memiliki dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat. Meski mendapat tentangan dari pelaku industri, kebijakan ini dinilai sejalan dengan tren global pengendalian konsumsi alkohol dan gula lewat instrumen perpajakan. [] Admin03