KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Desa Bangun Rejo, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, menunjukkan keberhasilan dalam menangani masalah gizi buruk di wilayahnya. Melalui kerja sama strategis dengan salah satu perusahaan dalam program Corporate Social Responsibility (CSR), desa ini berhasil mengentaskan 26 anak dari kategori rawan gizi buruk sekaligus mencatatkan nol kasus stunting pada tahun ini.
Kepala Desa Bangun Rejo, Yuyun Porwanti, menjelaskan bahwa program tersebut berfokus pada pemberian makanan bergizi secara berkelanjutan bagi anak-anak yang membutuhkan. Pendekatan ini menjadi langkah penting untuk mencegah anak-anak jatuh ke kategori stunting.
“Awalnya, ada 26 anak yang masuk kategori rawan gizi buruk. Dengan dana tambahan dari bantuan CSR, kami dapat memberikan mereka makanan bergizi secara rutin dan terus memantau perkembangannya. Kami bersyukur upaya ini berhasil mencegah mereka masuk ke kategori stunting,” ungkap Yuyun kepada Beritaborneo.com melalui sambungan telepon, Senin (2/12/2024).
Selain distribusi makanan bergizi, pemerintah desa juga mengedepankan edukasi kepada para orang tua mengenai pentingnya pola asuh yang sehat, pemenuhan gizi seimbang, serta peran kebersihan dalam mendukung tumbuh kembang anak. Yuyun menegaskan bahwa perubahan pola pikir masyarakat menjadi kunci keberhasilan jangka panjang.
“Ini bukan hanya soal bantuan materi, tetapi juga tentang membangun kesadaran masyarakat agar lebih peduli terhadap kesehatan anak-anak mereka. Edukasi menjadi bagian penting dari program ini,” tambahnya.
Keberhasilan Desa Bangun Rejo ini menunjukkan bahwa sinergi antara pemerintah desa, masyarakat, dan sektor swasta mampu menciptakan dampak positif yang signifikan. Program CSR tidak hanya memberikan dukungan finansial, tetapi juga memotivasi masyarakat untuk lebih aktif dalam menjaga kesehatan anak-anak.
Yuyun berharap kolaborasi ini dapat terus berlanjut untuk menjaga keberlanjutan program kesehatan di desanya. Ia juga berencana memperluas cakupan program dengan melibatkan lebih banyak pihak untuk mendukung upaya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.
“Kolaborasi seperti ini adalah contoh nyata bahwa bersama-sama kita bisa mencapai hasil yang luar biasa. Kami berharap program serupa dapat diterapkan lebih luas untuk memastikan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak kita,” tutup Yuyun.
Keberhasilan ini tidak hanya menjadi pencapaian Desa Bangun Rejo, tetapi juga menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk memberdayakan sumber daya lokal dan melibatkan sektor swasta dalam memecahkan tantangan sosial.[]
Penulis : Jemi Irlanda Haikal | Penyunting : Hadi Purnomo