13 Ton Sampah Ditinggal Pengunjung Gawai Dayak Nosu Minu Podi

SANGGAU – Usai penyelenggaraan Gawai Dayak Nosu Minu Podi XXI di Kabupaten Sanggau, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat mencatat volume sampah yang ditinggalkan pengunjung dan pedagang kaki lima mencapai lebih dari 13 ton. Sampah-sampah tersebut dikumpulkan selama empat hari pelaksanaan kegiatan budaya tersebut hingga hari penutupan pada Selasa (9/7/2025).

Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sanggau, Marselus Junihardi, menyampaikan bahwa jenis sampah yang paling mendominasi berasal dari sisa makanan dan limbah plastik yang dibuang sembarangan di area acara. Ia mengatakan, hasil pemantauan lapangan dan laporan pengangkutan menunjukkan bahwa jumlah timbunan sampah cukup besar dalam waktu singkat.

“Dari pantauan dan hasil pengangkutan, total sampah sekitar 13 ton lebih selama empat hari kegiatan,” kata Marselus, Kamis (10/7/2025).

Pembersihan area bekas pelaksanaan gawai dilakukan oleh petugas kebersihan sejak dini hari usai penutupan. Fokus utama pembersihan berada di sekitar area panggung utama, lokasi parkir, dan jalur kuliner yang sebelumnya ramai dipadati pengunjung. Petugas dikerahkan secara penuh dengan armada yang tersedia guna mempercepat proses pengangkutan dan pemulihan kebersihan area umum.

“Kami mengerahkan petugas dan armada secara maksimal agar sampah cepat terangkut dan area bersih kembali,” katanya.

Marselus juga menyampaikan imbauan kepada panitia penyelenggara dan masyarakat yang hadir untuk lebih memperhatikan aspek kebersihan dalam kegiatan serupa di masa mendatang. Ia mendorong penyediaan fasilitas tempat sampah yang memadai dan pembiasaan perilaku tidak membuang sampah sembarangan agar lingkungan tetap terjaga meskipun dalam kondisi ramai.

“Kami juga mengucapkan terima kasih atas kerja sama masyarakat yang membantu petugas saat pembersihan,” tambahnya.

Gawai Dayak Nosu Minu Podi XXI merupakan agenda budaya tahunan yang rutin digelar dan menjadi magnet bagi ribuan warga dari berbagai daerah. Selain sebagai bentuk pelestarian budaya Dayak, kegiatan ini juga membawa konsekuensi terhadap pengelolaan lingkungan, khususnya dalam hal pengendalian sampah.

Pemerintah Kabupaten Sanggau menegaskan komitmennya untuk terus mendukung keberlangsungan kegiatan budaya. Namun, aspek kebersihan dan pengelolaan lingkungan tetap menjadi perhatian agar suasana kota tetap nyaman pascapelaksanaan agenda besar seperti gawai tersebut.[]

Admin05

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X