Warga Perbaiki Jembatan Sendiri, Bupati Diminta Turun Tangan

KAPUAS HULU– Kondisi jembatan sasak di kawasan hulu Buyan kembali menjadi sorotan setelah kerusakan yang terjadi hampir satu bulan terakhir belum memperoleh penanganan memadai dari Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu. Jembatan yang menjadi akses utama warga untuk aktivitas ekonomi, pendidikan, hingga distribusi logistik itu kini hanya bertahan berkat gotong royong masyarakat Minggu (16/11/2025).

Ketua Perkumpulan Buyan Cendekia (PBC) Kalimantan Barat, Didi Darmadi, menyayangkan lambatnya respons pemerintah daerah. Ia menegaskan bahwa jembatan sasak merupakan nadi pergerakan masyarakat yang tidak boleh dibiarkan rusak terlalu lama.

Menurutnya, kerusakan jembatan itu bukan hal baru. “Seingat saya longsor yang menyebabkan kerusakan jembatan sasak sudah cukup lama terjadi, yaitu sekitar tanggal (23/10/2025), kebetulan kami mudik ke hulu Buyan, namun karena longsor kami harus putar balik melewati Nanga Tepuai menuju ke Buyan Hulu. Bagi masyarakat Buyan Hulu tentu dengan waktu tempuh yang semakin jauh dan biaya transportasi yang lebih besar sangat memberatkan dan akan berdampak pada naiknya harga sembako dan kebutuhan yang lain,” tutur akademisi IAIN Pontianak asal Lanyan tersebut.

Di saat warga berupaya melakukan perbaikan seadanya, pemerintah daerah dinilai belum memberikan langkah konkret. Kepala Nanga Jemah, Mahrus Efendi, turut mendesak pemerintah kabupaten untuk segera turun ke lokasi.

“Karena kerusakan longsor dan jembatan cukup parah, kami mohon bapak bupati dan jajaran bisa meninjau langsung ke lokasi dan bisa langsung mengeksekusi untuk perbaikan jembatan sasak, apalagi jembatan tersebut sebagai akses utama warga tiga desa yaitu Desa Nanga Sangan, Desa Sri Wangi dan Desa Nanga Jemah, Kecamatan Boyan Tanjung, bahkan dari desa lainnya yang jualan serta keperluan lainnya,” pintanya.

Ia menjelaskan bahwa demi mempertahankan akses logistik dan transportasi, warga dari tiga desa terpaksa bergotong royong melakukan perbaikan darurat. Prioritas utama ialah memastikan kendaraan roda empat tetap bisa melintas agar pasokan kebutuhan masyarakat tidak terganggu.

“Jembatan sasak sangat vital fungsinya, maka hari ini kami bersama warga melakukan bergotong royong memperbaiki jembatan penghubung antar tiga desa yang rusak akibat longsor terletak di jalan Lintas Boyan Hulu Dusun Sukma, Desa Nanga Sangan. Perbaikan dilakukan secara swadaya demi menjaga kelancaran akses warga dalam kegiatan ekonomi, pendidikan, dan sosial. Jalur ini setiap harinya digunakan warga untuk beraktivitas, mulai dari anak sekolah, pedagang, hingga petani.”

Kegiatan perbaikan darurat ini dipimpin langsung oleh Kepala Desa Nanga Jemah, Kepala Desa Nanga Sangan, Babinsa, BPD, perangkat desa, serta masyarakat dari tiga desa terdampak. Warga berharap pemerintah segera melakukan penanganan permanen agar tidak terjadi risiko kecelakaan maupun terputusnya akses perekonomian. []

Fajar Hidayat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com