2024: Kapitalisasi Pasar Crypto Global Tembus Rp55.573 Triliun

JAKARTA – Laporan tahunan dari CoinGecko mengungkapkan bahwa total kapitalisasi pasar cryptocurrency global pada tahun 2024 mengalami lonjakan signifikan sebesar 97,7 persen.

Pada akhir kuartal IV 2024, kapitalisasi pasar crypto tercatat mencapai 3,40 triliun dolar AS atau sekitar Rp55.573 triliun. Kenaikan ini menunjukkan tren positif yang sangat mencolok bagi industri yang sempat tertekan beberapa tahun terakhir.

Kenaikan kapitalisasi pasar ini juga tercermin dalam peningkatan volume perdagangan crypto yang tercatat mencapai 200,7 miliar dolar AS, atau naik 128,2 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang hanya sebesar 88,0 miliar dolar AS.

Peningkatan transaksi ini menjadi salah satu indikator optimisme pasar yang semakin meluas.

Timothius Martin, Chief Marketing Officer Pintu, mengungkapkan bahwa faktor ekonomi dan politik global, khususnya di Amerika Serikat, turut berperan besar dalam melonjaknya volume transaksi crypto secara global.

Kemenangan Donald Trump dalam pemilu AS diyakini turut memberikan dampak positif pada industri crypto, mengingat kebijakan pro-crypto yang dipromosikan oleh Presiden tersebut.

“Donald Trump diproyeksikan lebih ramah terhadap industri crypto, dengan menunjuk tokoh-tokoh pro-crypto seperti Elon Musk dalam jajaran pemerintahannya,” ujar Timothius dalam keterangannya pada Senin (10/02/2025).

Salah satu kebijakan yang menjadi sorotan adalah usulan untuk membentuk “strategic national bitcoin reserve” atau cadangan strategis Bitcoin, yang semakin memperkuat sentimen positif terhadap aset digital.

Laporan CoinGecko juga mencatatkan sektor crypto AI sebagai pemimpin dalam kenaikan harga di tahun 2024. Rata-rata Return of Investment (ROI) untuk sektor ini mencapai angka fantastis hingga 2.940 persen.

Sektor Meme, yang diwakili oleh token seperti Dogecoin dan Popcat, juga memberikan ROI yang signifikan, masing-masing 255 persen dan 9.954 persen.

Timothius menyebutkan bahwa pertumbuhan sektor crypto AI ini didorong oleh inovasi teknologi, seperti kemunculan ChatGPT dan DeepSeek yang memicu gelombang investasi.

Selain itu, kehadiran AI Agent, sistem kecerdasan buatan yang bisa beroperasi secara mandiri dan menyelesaikan berbagai tugas, menjadi faktor penentu yang menarik banyak perhatian investor.

Sementara itu, sektor token Meme tetap menjadi primadona dengan volume transaksi yang meningkat, termasuk token Solana (SOL) yang tercatat mengalami lonjakan transaksi hingga 152 persen di kuartal IV 2024. Volume perdagangan SOL mencapai 219 miliar dolar AS, mengungguli Ethereum yang tercatat di 184,3 miliar dolar AS.

Meski berbagai sektor crypto menunjukkan kenaikan yang pesat, Timothius mengingatkan bahwa investasi di crypto memiliki risiko tinggi.

“Investasi crypto adalah instrumen yang berisiko tinggi dengan fluktuasi nilai yang tajam. Oleh karena itu, penting bagi investor untuk melakukan riset mendalam, menggunakan uang dingin, dan menghindari rasa takut ketinggalan (FOMO),” kata Timothius.

Terkait perkembangan crypto di Indonesia, Bappebti mencatatkan angka transaksi yang signifikan, dengan total transaksi crypto pada 2024 mencapai Rp650,61 triliun.

Peningkatan ini tercatat sekitar 335,91 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan potensi besar pertumbuhan pasar crypto di Indonesia.

“Di tengah peningkatan yang signifikan ini, kami mengimbau kepada para investor untuk tetap bijak dalam berinvestasi crypto dan memastikan strategi investasi yang tepat,” ujar Timothius. []

Redaksi03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com