214 Siswa Bogor Keracunan Makanan Program Gizi Gratis

JAKARTA – Badan Gizi Nasional (BGN) melakukan investigasi menyeluruh setelah ratusan pelajar di Kota Bogor, Jawa Barat, mengalami keracunan usai mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG). Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN Tigor Pangaribuan menyatakan pihaknya telah mengambil sampel makanan untuk diuji di laboratorium guna mengetahui penyebab keracunan.

“Jika terbukti ada bahan makanan yang tidak layak, seperti ikan tongkol yang tidak segar, kami akan memberikan teguran keras kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) terkait,” kata Tigor dalam keterangan resmi, Selasa (13/05/2025). BGN juga menanggung seluruh biaya pengobatan korban melalui kerja sama dengan puskesmas setempat.

Menurut data Dinas Kesehatan Kota Bogor per Sabtu (10/05/2025), korban keracunan mencapai 214 siswa dari sembilan sekolah. Hasil uji laboratorium menunjukkan adanya bakteri E.coli dan Salmonella pada telur ceplok dengan bumbu barbeque serta tumis tahu dan tauge yang disajikan dalam paket MBG. Wali Kota Bogor Dedie Rachim telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) atas insiden ini.

Kepala SDN Kedung Jaya 1 Rudi Hartono melaporkan, puluhan siswanya mengalami mual, muntah, dan diare setelah mengonsumsi menu MBG pada Selasa (06/05/2025). “Menunya terdiri dari telur, tahu, sayur tauge, dan pisang yang disuplai oleh dapur SPPG Bina Insani,” ujar Rudi. Gejala keracunan baru muncul keesokan harinya.

BGN berencana melakukan evaluasi menyeluruh terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) penyajian MBG, mulai dari pemilihan bahan baku hingga distribusi. “Kami akan meningkatkan uji organoleptik dan melakukan penyegaran pelatihan tiga bulan sekali untuk penjamah makanan di semua dapur SPPG,” tegas Kepala BGN Dadan Hindayana.

Insiden serupa sebelumnya telah terjadi di beberapa daerah. Pada April 2025, 53 dari 1.026 paket MBG di SDN 33 Kasipute, Sulawesi Tenggara, terindikasi mengandung ayam krispi tak layak konsumsi. Sepekan sebelumnya, 78 siswa di Cianjur juga mengalami keracunan massal.

Pemerintah Kota Bogor memastikan seluruh biaya pengobatan korban akan ditanggung. “Kami sedang berkoordinasi dengan BGN untuk evaluasi sistem dan pencegahan kejadian serupa di masa depan,” pungkas Wali Kota Dedie Rachim. []

Redaksi11

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X