BANDIRMA – Sebanyak 3 ribu sapi dari Uruguay kini terombang-ambing di lepas pantai Turki setelah dilarang masuk wilayah negara itu. Hewan-hewan ternak ini telah berada di laut selama lebih dari tiga minggu.
Dilansir AFP, Rabu (12/11/2025), pihak berwenang Turki menolak 3 ribu sapi yang berada di kapal pengangkut ternak Spiridon II karena pelanggaran dokumen. Kapal ini meninggalkan Montevideo, Uruguay, lebih dari 50 hari lalu.
“Kapal pengangkut ternak itu ditolak masuk setibanya di pelabuhan Bandirma di pesisir selatan Laut Marmara pada 21 Oktober,” ungkap direktorat komunikasi Turki.
Sempat diizinkan berlabuh sementara pada hari Minggu untuk memuat pakan dan alas tidur, kapal kembali berlayar di lepas pantai. Namun, kondisi makin kritis. Pemilik kapal menyebut, 48 ekor sapi telah mati, sementara persediaan makanan di kapal hampir habis.
“Rekaman menunjukkan kantong-kantong putih di dek atas, kemungkinan berisi bangkai,” ujar pemilik kapal.
Warga Bandirma mengeluhkan bau busuk dari kapal dan melaporkan kawanan lalat yang mengelilingi kapal. Pelabuhan sebelumnya telah menerima permohonan impor 2.901 sapi indukan untuk 15 perusahaan pada 21 Oktober, kata direktorat komunikasi Turki.
Namun ketika sapi tiba, inspektur hewan menemukan beberapa tidak memiliki tanda telinga atau chip identitas elektronik, sementara 469 lainnya tidak sesuai dengan deskripsi dokumen. “Akibat penyimpangan ini, masuknya kiriman ke negara ini tidak diizinkan,” tulis pernyataan resmi di X.
Keputusan penolakan telah dikomunikasikan kepada bea cukai pada 23 Oktober dan kini sedang digugat oleh para importir di pengadilan. Kapal tetap berada di lepas pantai Turki hingga proses hukum selesai.
Tragedi ini menimbulkan keprihatinan internasional terkait perlindungan hewan dan keamanan transportasi ternak jarak jauh, di tengah ketegangan antara prosedur administrasi dan kebutuhan ekonomi para importir. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan