Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan
KAPUAS – Banjir yang melanda Desa Bajuh, Kecamatan Kapuas Tengah, Kabupaten Kapuas, telah menggenangi sedikitnya 300 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di enam Rukun Tetangga (RT). Ketinggian air yang merendam permukiman warga diperkirakan mencapai antara 50 hingga 100 centimeter. Hal ini disampaikan oleh Kepala Desa Bajuh, Irau Darman, pada Selasa (18/03/2025).
Menurut Irau, banjir tersebut menggenangi beberapa RT di desanya dengan rincian, RT 1 sebanyak 30 KK atau 20 rumah terendam, RT 2 sebanyak 6 KK atau 3 rumah, RT 3 sebanyak 130 KK atau 76 rumah, RT 4 sebanyak 115 KK atau 68 rumah, dan RT 5 sebanyak 19 KK atau 6 rumah. Total ada sekitar 173 rumah yang terdampak banjir.
Meski demikian, Irau mengungkapkan bahwa tidak ada fasilitas umum seperti rumah ibadah, sekolah, atau fasilitas kesehatan yang terendam oleh banjir. Warga yang rumahnya terendam kini telah direlokasi ke tempat yang lebih aman dan tinggi.
“Warga yang terdampak banjir sudah dipindahkan ke lokasi yang lebih tinggi untuk menghindari genangan air yang semakin dalam,” ujar Irau.
Ia juga menjelaskan bahwa banjir ini disebabkan oleh curah hujan tinggi di daerah hulu Kabupaten Kapuas, yang menyebabkan meluapnya sungai dan merendam permukiman warga. Menghadapi kejadian ini, Irau berharap agar pemerintah daerah segera menanggapi dengan program transmigrasi lokal, yang dapat membantu warga yang terdampak banjir dan mengurangi risiko serupa di masa depan.
“Saya berharap program transmigrasi lokal bisa menjadi solusi untuk masalah banjir yang sering terjadi di wilayah non pasang surut,” tutup Irau.
Dengan adanya harapan tersebut, masyarakat Desa Bajuh berharap ada perhatian lebih dari pemerintah untuk mengatasi masalah banjir yang kerap terjadi setiap tahunnya. Program transmigrasi lokal diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mengurangi dampak bencana banjir yang merugikan banyak warga. []
Redaksi03
