Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan
PONTIANAK – Sebanyak 47 ton bawang bombai ilegal yang disita dari aksi penyelundupan pada Februari 2025 dimusnahkan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kalimantan Bagian Barat (Kalbagbar), bekerja sama dengan Lantamal XII Pontianak. Pemusnahan yang berlangsung pada Kamis (13/03/2025) tersebut dilakukan di Markas Komando Lantamal XII Pontianak.
Pemusnahan tersebut turut dihadiri oleh Kolonel Mar Qomarudin, Wakil Komandan Lantamal XII Pontianak, bersama sejumlah jajaran dari Lantamal XII dan DJBC Kalbagbar. Kepala Seksi Penyidikan dan BHP DJBC Kalbagbar, Egi Ginanjar, mewakili instansi tersebut dalam kegiatan tersebut.
Barang bukti yang dimusnahkan terdiri dari 2.350 karung bawang bombai, dengan total berat mencapai 47 ton dan diperkirakan memiliki nilai ekonomi sekitar Rp 940 juta. Bawang-bawang tersebut dimusnahkan dengan cara ditimbun di dalam tanah untuk memastikan barang ilegal tersebut tidak dapat digunakan kembali.
Pemusnahan ini dilakukan karena sebagian besar bawang bombai yang disita sudah dalam kondisi busuk, mencapai sekitar 80 persen dari total jumlah barang. Oleh karena itu, bawang-bawang tersebut tidak layak konsumsi dan harus segera dihancurkan demi mencegah dampak buruk bagi kesehatan masyarakat.
Pihak Bea Cukai berharap bahwa pemusnahan barang ilegal ini dapat memberikan perlindungan kepada masyarakat dari peredaran barang yang berbahaya bagi kesehatan. Selain itu, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak negatif yang ditimbulkan oleh barang-barang ilegal, baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi.
Proses pemusnahan juga menjadi bukti transparansi DJBC dalam penanganan barang hasil penindakan. Selain itu, hal ini memperlihatkan sinergi yang baik antar aparat penegak hukum (APH) di Kalimantan Barat dalam mengawasi peredaran barang ilegal dan memastikan bahwa pemasukan barang ke wilayah tersebut berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku. []
Redaksi03
