482 Koperasi Desa di Kaltara Siap Dorong Ekonomi Rakyat

Tanjung Selor – Upaya pemberdayaan ekonomi desa di Kalimantan Utara (Kaltara) memasuki babak baru. Gubernur Kaltara, Zainal Arifin Paliwang, menyampaikan bahwa proses pembentukan Koperasi Desa Merah Putih telah rampung secara administratif. Saat ini, tinggal menunggu penyelesaian akta pendirian melalui notaris, yang ditargetkan tuntas dalam waktu dekat.

Menurut Zainal, koperasi ini bukan sekadar lembaga ekonomi, tetapi juga akan menjadi pilar penggerak kegiatan ekonomi di desa-desa dan kelurahan. “Sekarang tinggal proses di notaris yang progresnya sekitar 15 sampai 20 persen. Tapi kami targetkan akhir bulan ini seluruh akta notaris bisa rampung,” ungkapnya saat ditemui beberapa waktu lalu.

Program pembentukan Koperasi Desa Merah Putih merupakan bagian dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025. Inisiatif ini digagas oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai langkah strategis untuk mengangkat taraf hidup masyarakat desa melalui penguatan kelembagaan ekonomi lokal. “Kita sudah tuntaskan 100 persen proses pembentukannya. Harapannya, akhir bulan nanti semua akta untuk 482 koperasi ini bisa selesai di notaris,” lanjut Gubernur. Senin (09/06/2025).

Koperasi tersebut akan beroperasi layaknya koperasi konvensional dengan fokus pada sektor jasa dan perdagangan. Namun, Zainal berharap peran koperasi tidak hanya terbatas pada kegiatan usaha, melainkan juga dapat bersinergi dengan berbagai program sosial pemerintah. “Koperasi ini nantinya bisa membeli hasil pertanian petani, menjalin kerja sama dengan Bulog untuk penyaluran hasil tani, distribusi pupuk, hingga penjualan LPG 3 kg bersubsidi,” jelasnya, menunjukkan potensi koperasi sebagai simpul ekonomi dan distribusi kebutuhan masyarakat.

Pada tahap awal, dana pembentukan koperasi bersumber dari Anggaran Dana Desa (ADD) yang dimiliki masing-masing desa. Sementara itu, pendanaan jangka panjang akan mendapat sokongan dari pemerintah pusat melalui fasilitas kredit dari Bank Himbara. “Kalau tidak salah, alokasi dananya sekitar Rp 3 hingga 4 miliar. Itu bersumber dari pemerintah pusat lewat Bank Himbara, dan akan dikembalikan dalam jangka waktu tertentu sebagai sistem permodalan,” pungkas Zainal.

Dengan kehadiran 482 koperasi yang segera aktif, diharapkan roda perekonomian desa akan semakin dinamis dan mampu menjawab tantangan kemandirian ekonomi masyarakat di tingkat akar rumput.[]

Penulis : Tusiman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X