5 WNI Terlanjur Dikirim, 10 Diamankan di Perbatasan

NUNUKAN – Sebanyak lima Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Nusa Tenggara Timur (NTT) telah diberangkatkan kembali ke Malaysia oleh Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Kalimantan Utara melalui Pelabuhan Tunon Taka, Nunukan.

Sebelumnya, kelima PMI tersebut merupakan bagian dari 15 warga negara Indonesia (WNI) yang diamankan oleh Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI bersama Satuan Tugas Badan Intelijen Strategis (Satgas Bais) TNI, Kamis (15/05/2025) dini hari.

Menurut Pelaksana Tugas Kepala BP3MI Kaltara, Sarni, seluruh WNI itu terdiri dari 10 laki-laki dan 5 perempuan dewasa yang tiba menggunakan kapal Pelni dari NTT. Saat tiba di Pelabuhan Tunon Taka, mereka diamankan karena diduga sebagai calon PMI nonprosedural.

“15 WNI itu baru naik kapal Pelni dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Mereka diamankan Bakamla RI bersama Satgas Bais TNI di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, karena diduga calon PMI ilegal. Bakamla RI serahkan 15 WNI itu kepada kami dini hari kemarin,” ungkap Sarni, Jumat (16/05/2025) sore.

Setelah dilakukan wawancara oleh BP3MI, diketahui lima orang di antaranya adalah PMI berstatus cuti. Mereka terbukti memiliki paspor aktif dan surat cuti resmi dari perusahaan tempat mereka bekerja di perkebunan sawit Malaysia.

“Lima di antaranya memiliki paspor yang masih aktif dan punya surat cuti. Mereka kerja di perkebunan sawit di Malaysia dan cuti pulang NTT,” jelas Sarni.

BP3MI Kaltara pun telah memfasilitasi kelima PMI itu dengan pendaftaran BPJS Ketenagakerjaan dan memastikan kelengkapan dokumen seperti visa kerja dan kontrak kerja. Setelah e-PMI diterbitkan, mereka pun diizinkan melanjutkan perjalanan kembali ke Malaysia melalui pemeriksaan imigrasi resmi.

“Kalau sudah urus BPJS Ketenagakerjaan terbitlah e-PMI, itu berarti sudah lengkap semua, mulai visa kerja, kontrak kerja, dan lain sebagainya,” tambahnya.

Sementara itu, sepuluh WNI lainnya tidak memiliki dokumen lengkap selain kartu tanda penduduk. Sarni menyatakan bahwa jika para WNI tersebut tidak memiliki keluarga di Nunukan, pihaknya akan memfasilitasi pemulangan mereka ke kampung halaman masing-masing.

“Pengakuannya hanya mau bekerja di Nunukan. Jadi kalau tidak punya keluarga di Nunukan, kami akan fasilitasi biaya transportasi untuk pulang ke kampung halaman,” tutup Sarni.[]

Redaksi12

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X