60.000 Anak di Gaza Terancam Malnutrisi

GAZA – Otoritas kesehatan di Jalur Gaza mengungkapkan pada Rabu (09/04/2025) bahwa sekitar 60.000 anak kini menghadapi risiko malnutrisi yang mengancam jiwa akibat blokade yang diberlakukan oleh Israel. Penutupan perlintasan perbatasan yang berlangsung sejak 2 Maret ini menghalangi masuknya makanan, bantuan kemanusiaan, dan pasokan medis yang sangat dibutuhkan.

Dalam pernyataan pers yang dikeluarkan oleh otoritas kesehatan Gaza, disebutkan bahwa situasi ini sangat memperburuk akses terhadap nutrisi dan perawatan kesehatan yang penting bagi warga Gaza, terutama anak-anak. Blokade yang berlangsung tanpa henti semakin meningkatkan risiko kesehatan, di mana ketiadaan makanan bergizi dan air bersih, serta terbatasnya vaksinasi terhadap penyakit seperti polio, menjadi ancaman besar bagi kehidupan masyarakat Gaza.

Otoritas kesehatan juga menyoroti bahwa keadaan ini semakin mengkhawatirkan karena selain menghalangi distribusi makanan dan obat-obatan, perbatasan yang tertutup juga membatasi akses untuk vaksinasi yang diperlukan untuk melawan penyakit-penyakit menular, yang dapat menyebabkan wabah baru di kawasan yang sudah memiliki sistem kesehatan yang rapuh.

Sementara itu, Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (UN OCHA) melaporkan bahwa perlintasan menuju Gaza tetap ditutup untuk pengiriman kemanusiaan dan komersial sejak awal Maret 2025. PBB sendiri menggambarkan penutupan ini sebagai blokade berkelanjutan terpanjang sejak dimulainya eskalasi konflik Israel-Hamas pada Oktober 2023.

Blokade yang berlarut-larut ini menambah penderitaan rakyat Gaza yang sudah berjuang dalam kondisi sulit sejak konflik berkepanjangan. Sejumlah pihak internasional telah mendesak Israel untuk membuka perlintasan guna memastikan kebutuhan dasar warga Gaza dapat terpenuhi, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia. []

Redaksi03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com