60 Bangunan di Bangkok Tutup Pasca Gempa Myanmar

BANGKOK – Pemerintah Thailand, melalui Departemen Pekerjaan Umum dan Perencanaan Kota & Daerah, telah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap 7.649 bangunan di Bangkok pasca gempa yang mengguncang Myanmar pada Jumat, 28 Maret 2025. Hasil penilaian menunjukkan bahwa 60 bangunan harus ditutup akibat kerusakan struktural yang parah, sementara 7.200 bangunan lainnya dinyatakan aman untuk digunakan. Sebanyak 389 bangunan mengalami kerusakan sedang dan masih dapat digunakan dengan kehati-hatian lebih.

Pemerintah Thailand mengungkapkan, keputusan untuk menutup bangunan-bangunan tersebut diambil guna menjaga keselamatan publik dan mencegah potensi bahaya lebih lanjut akibat gempa susulan. Penilaian ini dilakukan selama 12 hari, dan hasilnya menunjukkan adanya kerusakan yang cukup signifikan pada beberapa bangunan di ibu kota Thailand tersebut.

Sejak Rabu (09/04/2025), Departemen Pusat Penilaian Kerusakan bekerja sama dengan insinyur sukarelawan dari sektor swasta serta organisasi teknik untuk melanjutkan pemeriksaan terhadap bangunan-bangunan yang dilaporkan mengalami kerusakan. Pemeriksaan dilakukan dalam tiga kelompok utama, yaitu bangunan publik, bangunan tinggi dan pribadi, serta bangunan tempat tinggal.

Kelompok Pertama: Pemeriksaan bangunan publik seperti rumah sakit, sekolah, dan kantor pemerintahan melibatkan Departemen Pekerjaan Umum dan badan teknik terkait. Dari 600 bangunan yang diperiksa, 544 dinyatakan aman, 54 mengalami kerusakan sedang namun masih dapat digunakan, dan dua bangunan harus ditutup karena kerusakan parah.

Kelompok Kedua: Pemeriksaan bangunan tinggi dan pribadi, termasuk hotel, kondominium, dan pusat perbelanjaan, juga dilaksanakan. Pemerintah Bangkok mewajibkan pemilik bangunan swasta untuk melakukan inspeksi setelah arahan dari Wakil Perdana Menteri dan Menteri Dalam Negeri, Anutin Charnvirakul. Sekitar 11.000 bangunan pribadi telah teridentifikasi untuk diperiksa, dengan lebih dari 2.400 laporan yang telah diterima.

Kelompok Ketiga: Pemeriksaan terhadap bangunan tempat tinggal seperti rumah bandar dan rumah toko dilakukan oleh pejabat setempat. Hingga 8 April 2025, telah diterima 18.837 laporan, dan 17.983 di antaranya telah diselesaikan.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah Thailand untuk memastikan bahwa semua bangunan di Bangkok dapat tetap aman untuk digunakan setelah gempa tersebut, serta untuk mencegah risiko yang lebih besar dari bencana alam lanjutan. []

Redaksi03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com