BALIKPAPAN – Upaya Pemerintah Kota Balikpapan untuk mewujudkan pendidikan inklusif dan merata diwujudkan melalui kolaborasi dengan 13 sekolah swasta dalam pelaksanaan Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025. Langkah ini dinilai sebagai strategi cerdas untuk menjawab keterbatasan daya tampung sekolah negeri, sekaligus menjamin hak pendidikan bagi seluruh anak usia sekolah. “Langkah ini menjadi strategi pemerintah daerah untuk memperluas daya tampung peserta didik dan menjamin akses pendidikan merata tanpa biaya,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan, Irfan Taufik, Jumat (13/06/2025).
Kemitraan ini mencakup sekolah swasta yang tersebar di lima kecamatan, yakni dua sekolah di Balikpapan Utara, satu di Balikpapan Selatan, empat di Balikpapan Barat, serta masing-masing tiga sekolah di Balikpapan Tengah dan Balikpapan Kota. “Untuk di Balikpapan Utara ada SMPN PGRI 4 dan SMP Wiyata Mandala; Balikpapan Selatan SMP Plus Nurul Khaerat; Balikpapan Barat SMP PGRI 7, SMP Al Ula, SMPIT As’sadiyah Manuntung, dan MTs Ibnu Khaldun,” paparnya.
Sementara di Balikpapan Tengah dan Balikpapan Kota, masing-masing akan menampung siswa di SMP PGRI 2, SMP Sabilal Muhtadin, MTs Sabilal Muhtadin; serta SMP YPI, SMP Sinar Pancasila dan SMP Al Hasan. Pendaftaran di sekolah-sekolah mitra ini akan dilakukan melalui jalur dan platform yang sama dengan sekolah negeri, memastikan kesetaraan akses dan transparansi dalam proses seleksi. Irfan menambahkan bahwa total kuota siswa baru dari kemitraan ini mencapai 600 anak.
Guna mendukung keberlangsungan program, Pemkot Balikpapan menyiapkan anggaran lebih dari Rp3 miliar. Dana ini dialokasikan untuk subsidi pendidikan sebesar Rp150 ribu per siswa dan uang pangkal senilai Rp1,5 juta, yang langsung disalurkan ke rekening sekolah melalui mekanisme resmi.
“Masing-masing peserta didik mendapat subsidi sebesar Rp150 ribu, serta uang pangkal Rp1,5 juta. Semua bantuan ini disalurkan langsung ke sekolah melalui mekanisme resmi,” jelas Irfan. Pemkot juga tengah merancang sistem penyaluran bantuan yang lebih terintegrasi melalui kerja sama dengan pihak perbankan dan penerapan kartu siswa, agar bantuan bisa dimanfaatkan langsung oleh siswa di lingkungan sekolah.
Tak hanya dalam hal pembiayaan, Pemkot menjamin kesetaraan fasilitas. Siswa yang diterima di sekolah swasta mitra akan mendapatkan perlengkapan setara dengan yang diterima oleh siswa sekolah negeri, termasuk seragam dan kelengkapan sekolah lainnya. “Apa yang diterima siswa di negeri, akan diterima juga oleh mereka yang lolos di sekolah swasta, jadi tidak ada perbedaan layanan,” katanya.
Lebih jauh, Irfan menyebutkan bahwa kolaborasi ini merupakan bentuk antisipasi terhadap kemungkinan Mahkamah Konstitusi (MK) mengatur kewajiban sekolah swasta untuk memberikan pendidikan gratis di masa mendatang. “Daripada menunggu, lebih baik kita mulai duluan, prinsipnya adalah keadilan akses bagi seluruh anak usia sekolah di Balikpapan,” ujar Irfan. [] Admin03