600 Warga Gaza Tewas, Termasuk Anak-Anak dalam Serangan Israel

GAZA – Pasukan Israel telah menewaskan lebih dari selusin anak Palestina di Jalur Gaza dalam kurun waktu 48 jam terakhir. Sementara itu, ribuan anak lainnya menghadapi ancaman kelaparan di tengah memburuknya krisis kemanusiaan di wilayah tersebut. Pada hari Minggu, Mohammed Yassine, seorang anak berusia empat tahun, menjadi salah satu dari puluhan anak yang meninggal akibat kelaparan dalam beberapa hari terakhir. Program Pangan Dunia (WFP) memperingatkan bahwa lebih dari 70.000 anak di Gaza mengalami kekurangan gizi akut.

Selain kematian akibat kelaparan, intensitas serangan bom dan serangan darat oleh Israel di Gaza meningkat drastis, menewaskan sekitar 600 orang dalam hampir satu minggu terakhir. Serangan terhadap tenda pengungsian di Gaza menewaskan seorang ibu dan anak-anaknya di kota Deir el-Balah, menurut Rumah Sakit Al-Aqsa. Selain itu, seorang anak juga meninggal dunia ketika tenda keluarganya diserang pesawat tanpa awak di Bani Suheila, wilayah timur Khan Younis, sebagaimana dilaporkan kantor berita Palestina, Wafa.

Serangan di daerah Jabaliya, Gaza utara, juga menewaskan sedikitnya lima orang, termasuk dua wanita dan seorang anak, kata Kementerian Kesehatan Gaza, dikutip dari aljazeera.com pada Senin (26/5/2025). Dalam insiden terpisah, Yaqeen Hammad, seorang influencer media sosial berusia sebelas tahun, bersama sembilan anak dari keluarga dokter Alaa Amir al-Najjar, tewas dalam serangan udara Israel. Satu anak dari keluarga Al-Najjar, Adam yang juga berusia 11 tahun, kini dirawat dalam kondisi kritis di unit perawatan intensif.

Kondisi ini terjadi di tengah blokade Israel selama hampir tiga bulan yang memutus akses warga Gaza terhadap makanan pokok, bahan bakar, dan pasokan medis. Badan-badan bantuan menegaskan bahwa ribuan anak sangat berisiko meninggal akibat kelaparan. Sedikitnya 22 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel sejak fajar hari Minggu, menurut laporan Al Jazeera Arabic.

Yaqeen Hammad dikenal sebagai influencer anak yang aktif melakukan aksi sosial dengan mengirimkan makanan dan mainan untuk para pengungsi bersama kakaknya. Ia meninggal dunia setelah serangan udara di al-Baraka, Deir el-Balah, Gaza utara, pada Jumat malam. Yaqeen juga aktif dalam kolektif Ouena, sebuah kelompok nirlaba di Gaza yang fokus pada bantuan kemanusiaan. Cuplikan video saat Yaqeen menjadi relawan viral di Instagram @aljazeera.

Ungkapan duka cita mengalir dari para aktivis, pengikut, dan jurnalis setelah kabar kematiannya tersebar secara daring. Mahmoud Bassam, jurnalis foto di Gaza, menulis, “Tubuhnya mungkin telah tiada, tetapi dampaknya tetap menjadi simbol kemanusiaan.” Sementara itu, penghormatan lainnya di media sosial menyebutkan, “Alih-alih bersekolah dan menikmati masa kecilnya, dia justru aktif di Instagram dan berpartisipasi dalam berbagai kampanye untuk membantu orang lain di Gaza. Tak ada kata-kata. Sama sekali tak ada kata-kata.” []

Redaksi11

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X