WASHINGTON D.C – Gunung Spurr di Alaska menunjukkan tanda-tanda peningkatan aktivitas vulkanik setelah mengalami 66 gempa dalam seminggu terakhir. Alaska Volcano Observatory (AVO) menyatakan gunung berapi setinggi 3.300 meter ini berada dalam status waspada dengan tingkat kegelisahan yang meningkat. Meski demikian, potensi erupsi saat ini dinilai lebih rendah dibandingkan prediksi awal Maret lalu.
Dalam laporan terbaru yang dirilis Jumat (25/4/2025), AVO mengonfirmasi adanya perlambatan deformasi tanah di sekitar gunung serta tidak ditemukannya tanda-tanda pencairan es di area kawah. Kedua faktor ini merupakan indikator penting yang biasanya menunjukkan adanya aktivitas magma yang mendekati permukaan. “Meski kemungkinan erupsi saat ini lebih rendah daripada prediksi bulan Maret, Gunung Spurr tetap berada dalam fase aktif. Potensi erupsi eksplosif seperti yang terjadi pada tahun 1953 dan 1992 masih mungkin terjadi,” tulis AVO dalam pernyataan resminya.
Lembaga pemantau gunung api ini menekankan bahwa erupsi besar biasanya didahului oleh peningkatan aktivitas vulkanik yang berlangsung selama beberapa minggu sebelumnya, sehingga diharapkan akan ada cukup waktu untuk melakukan evakuasi jika diperlukan. Gunung Spurr yang terletak sekitar 125 kilometer sebelah barat Anchorage ini menjadi perhatian serius mengingat kota terbesar di Alaska tersebut dihuni oleh hampir 300.000 jiwa.
Masyarakat Anchorage diketahui telah mulai mempersiapkan diri sejak awal tahun ini, dengan banyak warga yang memborong persediaan makanan dan alat pelindung diri. AVO sendiri terus melakukan pemantauan intensif menggunakan jaringan sensor seismik, citra satelit, dan drone termal untuk mendeteksi perubahan aktivitas vulkanik.
Gunung Spurr memiliki catatan sejarah erupsi yang patut diperhitungkan. Dalam abad ke-20, gunung ini tercatat tiga kali meletus dengan kekuatan dahsyat, termasuk erupsi tahun 1992 yang melontarkan abu vulkanik hingga ketinggian 15 kilometer. Erupsi kala itu sempat mengganggu lalu lintas penerbangan dan merusak infrastruktur di wilayah sekitarnya.
Saat ini, status Gunung Spurr berada pada level siaga oranye yang berarti erupsi mungkin terjadi dalam waktu dekat. Otoritas setempat telah merekomendasikan masyarakat untuk menghindari area dalam radius 10 kilometer dari kawah. Pemantauan terus dilakukan untuk memberikan peringatan dini jika terjadi perubahan signifikan dalam aktivitas vulkanik. []
Redaksi11