JAKARTA — Pemerintah Filipina dilaporkan tengah menyiapkan rencana penangkapan terhadap mantan Presiden Rodrigo Duterte. Menurut laporan dari The Manila Times, pihak berwenang Filipina sedang mempersiapkan sedikitnya 7.000 aparat kepolisian untuk mengeksekusi penangkapan Duterte sebagai tindak lanjut dari Red Notice yang dikeluarkan oleh kepolisian internasional, Interpol.
Red Notice adalah permintaan yang diterbitkan oleh Interpol untuk meminta negara-negara anggotanya mencari dan menangkap seseorang yang terlibat dalam kasus kriminal. Dalam hal ini, mantan Presiden Duterte tengah diselidiki oleh Mahkamah Pidana Internasional (ICC) atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia terkait dengan operasi anti-narkoba yang dilakukan oleh kepolisian Filipina pada masa pemerintahannya.
Selama Duterte menjabat sebagai presiden pada 2016-2022, lebih dari 6.200 orang tewas dalam operasi anti-narkoba. Namun, kelompok hak asasi manusia meyakini jumlah korban tewas yang sebenarnya bisa mencapai lebih dari 20.000 orang, dengan banyaknya laporan tentang pembunuhan misterius terhadap pengguna dan pedagang narkoba oleh penyerang tak dikenal.
Pada awalnya, pemerintah Filipina menolak upaya ICC untuk menyelidiki Duterte. Namun, seiring waktu, sikap pemerintah mulai melunak, dan pada 2024, mereka menegaskan tidak akan menghalangi proses hukum internasional jika ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Duterte.
Pemerintah Filipina juga mengonfirmasi bahwa mereka tengah mempersiapkan langkah-langkah untuk menangkap Duterte, yang saat ini berada di Hong Kong. Duterte dijadwalkan menghadiri acara yang diselenggarakan oleh pekerja ekspatriat Filipina di sana pada 9 Maret. Menurut sumber anonim, aparat kepolisian Filipina akan menjaga titik-titik strategis, seperti pelabuhan dan bandara, untuk mencegah Duterte keluar dari negara tersebut.
Pihak berwenang juga akan memusatkan upaya penangkapan di wilayah Metro Manila dan Davao, tempat kelahiran Duterte.
Seorang pejabat kepolisian yang enggan disebutkan namanya menyatakan, “Kami mengambil semua langkah pengamanan yang diperlukan untuk memastikan keamanan publik dan menegakkan kewajiban hukum yang terkait dengan pemberitahuan Interpol.”
Penangkapan Duterte ini menjadi sorotan internasional, mengingat perannya dalam kebijakan kontroversial yang berujung pada kematian ribuan orang dalam operasi anti-narkoba. []
Redaksi03