NEW DELHI – Korban jiwa akibat serangan India ke wilayah Pakistan kembali bertambah menjadi delapan orang, termasuk anak-anak, dengan 35 lainnya mengalami luka-luka. Juru Bicara Militer Pakistan, Letnan Jenderal Ahmed Sharif Chaudhry, dalam konferensi pers Rabu (7/5/2025) menyatakan, “Serangan India secara ilegal menargetkan enam lokasi sipil dengan total 24 kali serangan di wilayah Pakistan dan Kashmir yang kami kelola.”
Sebelumnya, Pakistan melaporkan lima lokasi terdampak, sementara India mengklaim telah menyerang sembilan lokasi. Rincian korban tewas tersebar di beberapa daerah. “Lima warga sipil, termasuk seorang gadis berusia tiga tahun, tewas di Ahmadpur Timur, Provinsi Punjab. Kami juga kehilangan seorang warga di Muridke,” jelas Chaudhry.
Dalam pernyataan resmi kepada media, sumber keamanan Pakistan mengonfirmasi, “Tiga jet Rafale Prancis, satu MiG-29, dan satu SU-30 India berhasil kami tumbangkan dalam pertahanan diri. Pesawat nirawak Heron mereka juga dijatuhkan.” Seorang pejabat tinggi pemerintah Pakistan yang tidak ingin disebutkan namanya menambahkan, “Daftar pesawat yang jatuh sudah diverifikasi, tetapi lokasi pasti masih dalam investigasi.”
Eskalasi ini memicu ketegangan baru antara dua negara pemilik senjata nuklir tersebut. India sebelumnya meluncurkan rudal ke wilayah Pakistan, yang menewaskan tiga warga sipil. Menanggapi hal ini, Menteri Luar Negeri Pakistan dalam siaran televisi nasional menyatakan, “Islamabad tidak akan tinggal diam. Kami berhak membela diri dan akan memberikan respons yang setimpal.”
Sementara itu, pemerintah India melalui pernyataan resmi Kementerian Pertahanannya membantah menyerang target sipil. “Operasi kami fokus pada kamp-kamp teroris di Kashmir yang dikelola Pakistan. Ini adalah serangan presisi untuk mencegah ancaman lebih lanjut,” tegas juru bicara Kementerian Pertahanan India.
Konflik ini memperburuk situasi di Kashmir, wilayah sengketa yang telah memicu dua dari tiga perang India-Pakistan. PBB mendesak kedua negara untuk menahan diri dan kembali ke meja perundingan. []
Redaksi11