NUNUKAN – Upaya penyelundupan barang ilegal asal Malaysia kembali digagalkan aparat gabungan di wilayah perbatasan. Kali ini, tim yang terdiri dari SFQR Lanal Nunukan, Bea Cukai Nunukan, Satgas BAIS TNI, dan unsur TNI AL lainnya berhasil mengamankan 81 koli balpres yang hendak masuk ke Indonesia melalui Pangkalan Tradisional Yamaker, Kamis (19/06/2025).
Barang-barang bekas dalam kemasan plastik hitam itu diketahui berasal dari Tawau, Malaysia, dan dikirim menggunakan KM Cahaya Nunukan. Informasi awal mengenai pengiriman tersebut diperoleh tim sejak Selasa (17/06/2025) sore. Setelah melakukan komunikasi dengan pihak kapal berinisial U, diketahui bahwa muatan mencurigakan dibawa sebagai titipan, dan awak kapal mengaku tidak mengetahui isinya secara pasti.
“Tim melaporkan informasi tersebut ke saya. Kemudian memerintahkan tim SFOR Lanal Nunukan untuk standby di Pangkalan Tradisional Yamaker sembari menunggu KM Cahaya Nunukan,” ujar Komandan Lanal Nunukan, Letkol Laut (P) Primayantha Maulana Malik dalam konferensi pers.
Begitu kapal sandar pukul 21.30 Wita, petugas langsung melakukan pengawasan selama proses bongkar muat. Dugaan penyelundupan terbukti saat ditemukan balpres yang disembunyikan di palka paling bawah kapal.
“Tim gabungan mengamankan ballpress tersebut dan dikawal menuju Mako Lanal Nunukan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dan berdasarkan informasi dari U, balpres tersebut merupakan titipan dari pedagang di Nunukan. Sementara pemilik belum diketahui,” jelasnya.
Barang bukti yang diamankan berupa satu unit kapal KM Cahaya, satu orang nakhoda, satu awak kapal, serta 81 koli balpres. Kapal tersebut biasa digunakan sebagai transportasi laut untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat Nunukan, namun disalahgunakan oleh pihak tertentu.
Akibat penyelundupan ini, negara diperkirakan mengalami potensi kerugian sebesar Rp56,7 juta dari nilai barang senilai Rp162 juta karena tidak melalui prosedur kepabeanan.
“TNI AL terus berkomitmen untuk terus menjaga kedaulatan laut Indonesia dari segala bentuk pelanggaran hukum demi keberlanjutan ekonomi bangsa yang selaras dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia dan sebagai wujud implementasi dari perintah harian Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali,” pungkas Primayantha. [] Adm04
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan