Kristen Centre Kubar Terbengkalai

KUTAI BARAT – Gedung Christian Centre (Kristen Center) yang terletak di Desa Belempung Ulaq, Kecamatan Barong Tongkok, Kabupaten Kutai Barat (Kubar), kini dalam kondisi memprihatinkan. Dibangun sejak tahun 2012 dengan anggaran mencapai Rp50,7 miliar, gedung yang seharusnya menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial ini kini hanya menjadi bangunan kosong yang terbengkalai.

Menurut Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, Novian Hidayat, gedung yang megah dan dirancang untuk memperkuat kegiatan sosial masyarakat, kini dipenuhi kotoran burung, cat yang mengelupas, serta rumput liar yang tumbuh tak terkendali di sekelilingnya. Bahkan, atap gedung mulai bocor, dinding berjamur, dan lantai yang berdebu dipenuhi sarang burung.

Daniel, seorang warga setempat, mengungkapkan rasa kecewanya terhadap proyek tersebut. “Sejak awal dibangun, gedung ini hampir tidak pernah digunakan. Sekarang malah dibiarkan begitu saja, penuh kotoran burung dan rumput liar di mana-mana,” ungkapnya pada Selasa (25/3/2025).

Lebih lanjut, Daniel menjelaskan bahwa kondisi gedung yang semakin rusak ini membawa dampak negatif bagi lingkungan sekitar. Kehadiran gedung kosong yang gelap pada malam hari rentan dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan aktivitas ilegal. “Kalau dibiarkan kosong dan gelap, siapa pun bisa masuk dan menggunakannya untuk hal-hal yang tidak baik. Ini bisa jadi masalah keamanan,” tegasnya.

Tak hanya itu, keberadaan sarang burung yang memenuhi gedung juga menimbulkan bau tidak sedap dan berisiko menyebarkan penyakit. “Kotoran burung bisa menjadi sumber penyakit jika dibiarkan menumpuk. Harus ada tindakan dari pemerintah sebelum kondisinya semakin buruk,” tambah Daniel.

Keprihatinan warga semakin bertambah karena meskipun proyek pembangunan pagar gedung ini memperoleh anggaran tambahan sebesar Rp1,71 miliar pada tahun 2023, namun gedung tersebut tetap tidak berfungsi untuk kegiatan sosial atau keagamaan yang diharapkan. “Sudah habiskan dana besar, tapi sampai sekarang gedung ini tidak pernah dipakai. Pemerintah harus bertanggung jawab,” kata Daniel dengan nada kecewa.

Proyek pagar yang dikerjakan oleh CV. Gina Bahtera Sanjaya ini memakan waktu 150 hari kalender dengan anggaran yang bersumber dari APBD Tahun Anggaran 2023. Meskipun ada upaya untuk memperbaiki bagian luar gedung, namun belum ada langkah konkret untuk mengoptimalkan fungsinya.

Warga berharap agar pemerintah segera mengambil tindakan yang tepat untuk mengembalikan fungsi Gedung Kristen Center sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial. “Kami ingin tempat ini bisa difungsikan. Sayang kalau hanya dibiarkan rusak tanpa ada pemanfaatan yang jelas,” ujar Daniel.

Sebagai solusi, warga mengusulkan agar pemerintah melakukan perawatan rutin dan revitalisasi bangunan ini agar dapat digunakan kembali untuk berbagai kegiatan sosial dan keagamaan. “Kalau pemerintah tidak bisa mengelolanya sendiri, mungkin bisa bekerja sama dengan pihak lain agar gedung ini tetap bisa dimanfaatkan,” pungkasnya. []

Redaksi03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com