CALIFORNIA – Adrian Wibowo, penyerang muda berdarah Indonesia-Amerika, mencuri perhatian setelah melakukan debut di Major League Soccer (MLS) bersama Los Angeles FC (LAFC). Pemain 19 tahun ini menjadi pemain keturunan Indonesia pertama yang tampil di liga top Amerika Serikat tersebut, membawa harapan baru bagi talenta diaspora Indonesia di kancah sepak bola global.
Meski hanya bermain 15 menit dalam laga melawan Kansas City pada 23 Maret 2025, Adrian menganggap momen ini sebagai langkah bersejarah. “Saya Adrian Wibowo, striker LAFC. Debut ini bukan sekadar pertandingan, tapi bukti identitas saya sebagai pemain Indonesia-Amerika,” ujarnya dalam video perkenalan di Instagram resmi klub. Lahir di AS dari ayah asal Surabaya, Adrian menegaskan darah Indonesia sebagai bagian tak terpisahkan dari jati dirinya.
Debutnya di MLS menjadi simbol kebanggaan bagi komunitas Indonesia. “Kesempatan ini menunjukkan warisan kami. Saya harap bisa menginspirasi pemain keturunan lain, baik di dalam negeri maupun luar, untuk terus mengejar mimpi,” kata Adrian. Postur tubuh ideal (183 cm) dan gaya bermainnya sebagai target man yang agresif di udara membuatnya menjadi opsi menarik bagi LAFC. Pelatih LAFC memuji kedewasaannya dalam membaca permainan, yang diasah melalui sistem pelatihan sepak bola AS.
Tak hanya di klub, nama Adrian mulai dikaitkan dengan Timnas Indonesia U-23. Dalam wawancara dengan YouTuber Yussa Nugraha, ia menyatakan keterbukaannya terhadap naturalisasi. “Tentu aku terbuka untuk program naturalisasi dan membela timnas Indonesia. Ini kesempatan yang akan kuperhitungkan,” tegasnya. Jika terealisasi, Adrian bisa memperkuat lini depan Garuda Muda yang sedang mencari penyerang berkualitas.
Di luar lapangan, Adrian tetap terhubung dengan budaya Indonesia melalui kuliner. “Nasi bungkus dan martabak selalu membangkitkan nostalgia,” ungkapnya. Keterikatannya dengan akar budaya ini menjadi pendorong semangatnya meraih prestasi.
Hingga pertengahan musim 2025, Adrian telah tampil dua kali di MLS. Performanya memantik diskusi tentang pentingnya PSSI menjangkau pemain diaspora berpotensi. “Adrian bukti bahwa darah Indonesia bisa bersaing di level tertinggi. Ini momentum bagi federasi untuk memperluas jejaring scouting global,” kata pengamat sepak bola Aji Santoso.
Keberhasilan Adrian membuka lembaran optimisme baru di tengah minimnya sorotan pada talenta muda Indonesia. Kisahnya menjadi simbol semangat bahwa latar belakang minoritas bukan penghalang meraih mimpi. Dengan komitmen dan kerja keras, pemain berdarah Indonesia seperti Adrian berpotensi mengukir sejarah di panggung internasional, sekaligus memperkaya kekuatan Timnas Indonesia di masa depan.[]
Redaksi11
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan