Kapal Ikan Thailand Bawa Sabu dan Kokain Senilai Rp7 Triliun Disergap TNI AL

KEPULAUAN RIAU – Personel TNI Angkatan Laut (AL) berhasil menggagalkan penyelundupan 1,9 ton narkoba jenis sabu dan kokain di perairan Selat Durian, Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau (Kepri). Kapal ikan asing berbendera Thailand, Aungtoetoe 99, yang mengangkut barang haram senilai sekitar Rp7 triliun itu ditangkap setelah bermanuver menghindari patroli pada 13 Mei 2024.

Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I Laksda TNI Fauzi menjelaskan, operasi ini berawal dari kecurigaan petugas terhadap kapal yang berlayar dengan kecepatan tinggi sambil mematikan lampu identifikasi. “Kapal ini tidak membawa alat penangkapan ikan atau hasil tangkapan, sehingga kami lakukan pemeriksaan intensif,” ujarnya dalam konferensi pers di Mako Lantamal IV Batam, Jumat (16/5/2024). Hasil pemeriksaan mengungkap 35 karung kuning dan 60 karung putih berisi 1.200 kilogram kokain serta 705 kilogram sabu.

Lima anak buah kapal (ABK) asal Thailand dan Myanmar diamankan. Mereka tidak memiliki dokumen perjalanan resmi dan mengaku dibayar Rp14 juta per orang untuk mengangkut narkoba tersebut. “Sementara belum ada indikasi keterlibatan WNI. Kami masih menyelidiki asal dan tujuan kapal ini,” tambah Fauzi.

Kapal Aungtoetoe 99 sempat mencoba kabur saat diperintahkan berhenti, memicu pengejaran oleh kapal patroli TNI AL. Pemeriksaan lanjutan menunjukkan seluruh narkoba dikemas rapi dalam karung, diduga untuk distribusi lintas negara. “Modusnya menggunakan kapal ikan sebagai kamuflase, tetapi tidak ada aktivitas penangkapan ikan,” tegas Fauzi.

Nilai narkoba yang disita mencapai Rp7 triliun, menjadikan ini salah satu penggagalan terbesar sepanjang 2024. TNI AL mencatat, sejak Januari, telah menyita total 4,3 ton narkoba di wilayah perairan Indonesia. “Ini bukti komitmen kami mengamankan laut dari ancaman narkoba yang merusak generasi muda,” tandas Fauzi.

Penyelidikan kini difokuskan pada jaringan internasional di balik penyelundupan. Interpol dan otoritas Thailand-Myanmar telah dihubungi untuk melacak asal muasal narkoba. “Kami akan usut tuntas, termasuk siapa penerima barang di Indonesia,” kata Kepala BNNP Kepri, Kombes Pol. Arief Fajar Satria, yang turut terlibat dalam penyidikan.

Operasi ini menggarisbawahi meningkatnya modus penyelundupan narkoba via laut dengan memanfaatkan kapal ikan asing. TNI AL mengimbau masyarakat pesisir melaporkan aktivitas mencurigakan, sekaligus mengingatkan pelaut agar tidak terjerat sindikat narkoba internasional.[]

Redaksi11

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com