Banjir Kembali Landa Tenggarong, Aktivitas Warga Terganggu

KUTAI KARTANEGARA – Hujan deras yang mengguyur sejak Selasa (27/05/2025) dini hari hingga siang, menyebabkan banjir di hampir seluruh wilayah Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara. Genangan air melumpuhkan aktivitas warga, terutama di kawasan permukiman padat dan sejumlah ruas jalan utama kota.

Air menggenang di berbagai lokasi penting, mulai dari jalan protokol hingga kawasan pemukiman, dengan ketinggian bervariasi dari mata kaki hingga paha orang dewasa. Sejumlah kelurahan yang terdampak paling parah antara lain Timbau, Melayu, Panji, Sukarame, Loa Ipuh, dan Maluhu.

Di Kelurahan Sukarame, Jalan Mawar tergenang air hingga setinggi lutut. Warga terpaksa menggunakan perahu darurat untuk melintasi kawasan tersebut. Hal serupa terjadi di Jalan Belida dan Jalan Tambak Rel, di mana air bahkan hampir mencapai pinggang orang dewasa. Beberapa warga memilih mengungsi ke lokasi yang lebih aman.

Adi, seorang relawan kebakaran (Redkar) dari Kelurahan Panji, menyebut banjir kali ini lebih parah dibanding sebelumnya. “Air cepat sekali naik. Hanya dalam dua jam, jalanan sudah tidak bisa dilewati. Banyak warga yang terpaksa bertahan di rumah,” ujarnya, Selasa (27/05/2025).

Kondisi serupa juga terjadi di Jalan Akhmad Mukhsin Timbau, Jalan Wolter Monginsidi, Jalan Gunung Belah, Bundaran Tuah Himba, dan kawasan Kampus Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) yang turut terendam. Rumah dinas Wakapolres Kukar pun tak luput dari genangan, menandakan luasnya cakupan dampak banjir.

Akses jalan poros Samarinda–Tenggarong tepatnya di depan Masjid As Syuhada Kampung Pinang, turut terendam. Sementara itu, RSUD AM Parikesit di Tenggarong Seberang juga tergenang banjir setinggi mata kaki.

Seorang warga Kelurahan Melayu, Siti, mengaku rumahnya sudah dua kali terendam banjir selama Mei 2025. “Sudah dua kali dalam bulan ini kami mengalami banjir. Kami berharap agar hal seperti ini tidak terulang lagi,” ungkapnya.

Hingga saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Kartanegara masih mendata sebaran banjir di wilayah tersebut. Selain curah hujan tinggi, pasangnya air Sungai Mahakam diduga turut memperparah kondisi karena memperlambat aliran air menuju hilir.

Banjir yang terus terjadi ini tidak hanya menyulitkan warga dalam beraktivitas, tetapi juga menyebabkan gangguan lalu lintas. Sejumlah pengendara sepeda motor mengalami mogok akibat mesin terendam air, sementara para pekerja kesulitan mencapai lokasi kerja.

Warga berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi banjir yang semakin sering terjadi, terutama dengan meningkatnya intensitas hujan dalam beberapa waktu terakhir. []

Redaksi11

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com