Shafira Devi, Pecatur 16 Tahun Wakili Indonesia di Dunia

JAKARTA – Nama Shafira Devi Herfesa mendadak menjadi sorotan publik setelah berhasil mencatatkan prestasi gemilang di dunia catur internasional. Pecatur muda berusia 16 tahun asal Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta ini berhasil menembus Piala Dunia Catur 2025 usai menjadi juara pada kejuaraan Asian Zone 3.3 di Mongolia.

Dalam unggahan akun Instagram @fakta.indo, disebutkan bahwa Shafira merupakan Master Nasional yang sebelumnya tidak diunggulkan. Namun ia tampil luar biasa dengan mengalahkan puluhan pecatur top Asia dari negara-negara seperti Singapura, Hong Kong, Malaysia, Vietnam, Filipina, dan Mongolia. Di babak penentuan, Shafira membuat kejutan dengan menumbangkan Women Grandmaster Turmunkh Munkhzul. Kemenangan ini mengantarkannya meraih gelar Woman International Master (WIM) dan meningkatkan elo rating dari 1983 menjadi 2378.

Capaian ini menjadikan Shafira sebagai pecatur putri pertama asal DIY dan keempat dari Indonesia yang berhasil lolos ke Piala Dunia Catur. Ia memulai karier sejak usia tiga tahun dan telah menorehkan berbagai prestasi sejak duduk di bangku sekolah dasar. Saat ini, Shafira tengah menjalani pelatihan intensif di Pelatnas Jakarta sebagai persiapan untuk bertanding di Batumi, Georgia, pada Juli 2025 mendatang. Ia menargetkan meraih gelar Women Grandmaster dalam ajang bergengsi tersebut.

Dari enam wakil Indonesia yang ikut serta dalam kejuaraan zona Asia itu, hanya Shafira yang berhasil masuk tiga besar dan merebut tiket menuju level tertinggi kejuaraan catur dunia. Prestasinya diapresiasi oleh banyak kalangan dan diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda pecatur Tanah Air.

Keberhasilan Shafira pun menuai berbagai reaksi di media sosial. Banyak warganet menyampaikan rasa bangga terhadap kiprah remaja tersebut. “Selamat dan salut setinggi-tingginya untuk Shafira Devi Herfesa! Di usia 16 tahun, kamu sudah menorehkan sejarah dan membawa harum nama Indonesia di pentas dunia. Terus melangkah, terus melawan, dan terus jadi bintang catur Indonesia,” tulis seorang warganet.

Beberapa pengguna media sosial juga mempertanyakan sejauh mana apresiasi pemerintah terhadap prestasi Shafira. “Apa ada apresiasi tinggi dari pemerintah? Semoga semua cabor selalu didukung oleh pemerintah,” tulis seorang warganet. Lainnya menyoroti ketimpangan perhatian publik antara prestasi dan sensasi. “Mari kita ramaikan! Karena kalau di Konoha yang berprestasi sepi tapi kalau sensasi cepat ramai,” tulis akun lain.

Ungkapan seperti “Kira-kira nanti adeknya dapat Rolex juga nggak ya?” dan “Apakah dapat Rolexs juga? Ini yang membanggakan sesungguhnya,” muncul sebagai sindiran terhadap selektivitas penghargaan publik. Namun secara umum, publik menilai bahwa prestasi Shafira layak mendapat apresiasi tertinggi. “Yang gini nih patut diapresiasi pemerintah, gokil ikut bangga lihatnya,” tulis seorang pengguna.

Kisah Shafira Devi Herfesa menjadi bukti bahwa dengan dedikasi dan latihan konsisten, anak muda Indonesia mampu bersaing di kancah dunia dan mengharumkan nama bangsa. []

Admin05

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com