Wabup PPU Turun Langsung Rasakan Pelayanan Publik

PENAJAM PASER UTARA – Suasana Puskesmas Penajam pada Selasa pagi (17/06/2025) tampak seperti hari-hari biasa. Pasien datang silih berganti, antrean berjalan dengan tertib, sementara para tenaga kesehatan sibuk memberikan pelayanan.

Namun, ada pemandangan yang berbeda pagi itu. Seorang pria bersahaja tiba di ruang tunggu pasien. Tanpa didampingi ajudan, tanpa iring-iringan rombongan, serta tanpa atribut jabatan yang mencolok. Sosok tersebut ternyata adalah Wakil Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Abdul Waris Muin.

Tidak ada perlakuan istimewa. Tidak pula permintaan khusus. Hanya seorang pemimpin yang menunjukkan bahwa pelayanan publik adalah hak semua warga, termasuk dirinya.

Kehadiran Wakil Bupati yang datang tanpa pengawalan pun menarik perhatian para pengunjung dan tenaga kesehatan di Puskesmas. Tidak banyak yang segera mengenali pria berkopiah hitam dengan seragam Korpri itu sebagai pejabat daerah. Ia duduk dengan tenang menunggu giliran, sembari menyapa warga di sekitarnya dengan ramah. “Awalnya saya tidak tahu itu Pak Wakil Bupati (Wabup). Beliau duduk di antara pasien lain seperti warga biasa. Kami baru sadar setelah ada perawat yang menyapanya dengan panggilan ‘Pak Wakil’,” ujar salah satu warga yang sedang menunggu pemeriksaan.

Tindakan sederhana namun sarat makna tersebut menjadi bukti bahwa keteladanan tidak harus ditunjukkan lewat pidato panjang atau simbol-simbol mewah. Sering kali, keteladanan justru hadir dalam bentuk nyata—seperti datang berobat tanpa protokoler, memperlihatkan bahwa pemimpin pun bagian dari masyarakat yang sama-sama membutuhkan layanan dasar.

Dalam percakapan singkat dengan seorang tenaga medis, Abdul Waris Muin menyampaikan bahwa kehadirannya ke Puskesmas adalah bagian dari upayanya untuk memahami langsung kualitas layanan kesehatan yang diterima warga. “Kalau saya ingin tahu kualitas layanan, saya harus merasakannya sendiri. Kalau ada yang perlu ditingkatkan, saya bisa sampaikan berdasarkan pengalaman, bukan sekadar laporan,” ujarnya dengan tenang.

Langkah sederhana ini pun menuai apresiasi dari banyak pihak. Banyak yang memandang Abdul Waris Muin sebagai sosok pemimpin yang dekat dengan rakyat, yang tidak hanya berbicara soal pelayanan publik, tetapi benar-benar memastikan bahwa pelayanan itu dapat diakses oleh siapa pun—termasuk dirinya sebagai pejabat.

Kehadirannya di Puskesmas menjadi angin segar di tengah citra pemimpin yang seringkali terkesan eksklusif, berjarak, serta dikelilingi protokol ketat. Sebaliknya, Wakil Bupati PPU justru memilih cara yang sederhana namun berkesan: pemimpin adalah pelayan rakyat, bukan yang minta dilayani.

Di tengah rutinitas birokrasi dan dunia politik, langkah kecil seperti ini mungkin dianggap sepele. Namun justru dari sikap sederhana inilah nilai keteladanan tumbuh dan menginspirasi. Sikap tersebut bukan hanya menyemangati para tenaga medis, tetapi juga menjadi pesan moral yang kuat bagi semua pihak: pemimpin sejati adalah mereka yang hadir dan merasakan apa yang dirasakan rakyatnya. []

Penulis : Subur Priono | penyunting: Rasidah S.M

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com