BANJARBARU – Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin yang berlokasi di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, kembali menyandang status sebagai bandara internasional. Status ini resmi diperoleh setelah Menteri Perhubungan RI menerbitkan Keputusan Nomor 30 Tahun 2025.
General Manager InJourney Airports Bandara Syamsudin Noor, Khairul Assidiqi, menyampaikan bahwa kini Bandara Internasional Syamsudin Noor sudah dapat melayani penerbangan internasional secara reguler. “Artinya sudah bisa melayani penerbangan internasional secara reguler,” ujar Khairul.
Keberhasilan ini tidak lepas dari dorongan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. Proses pengusulan agar Bandara Syamsudin Noor kembali berstatus internasional memerlukan perjuangan dan waktu yang cukup panjang. Namun, pihak bandara telah mempersiapkan segala kelengkapan fasilitas layanan internasional jauh sebelum Keputusan Menteri Perhubungan tersebut diterbitkan.
Khairul menjelaskan bahwa ada tiga aspek utama dalam pengelolaan bandara yang dipersiapkan guna menunjang layanan penerbangan internasional reguler. “Pertama, dari sisi proses, kita sudah berkolaborasi dengan CIQ (Custom, Immigration, Quarantine), melakukan rapat koordinasi, serta memenuhi berbagai regulasi terkait bea cukai, imigrasi, maupun karantina,” jelasnya.
Ia mencontohkan bahwa gate keberangkatan dan kedatangan internasional di Bandara Syamsudin Noor sudah diatur dengan penyesuaian khusus terkait proses kepabeanan, karantina, serta prosedur isolasi sesuai standar internasional.
Dari sisi infrastruktur, ruang tunggu keberangkatan internasional juga telah dilengkapi dengan sekat khusus, sehingga siap melayani penerbangan internasional reguler. “Sebenarnya Bandara Syamsudin Noor saat ini sudah melayani international flight, salah satunya untuk penerbangan haji. Alur yang dilalui oleh para kru dan penumpang sudah sesuai prosedur internasional yang berlaku,” tambah Khairul.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Selatan, H. Muhidin, mengungkapkan bahwa proses pengajuan Bandara Syamsudin Noor untuk kembali menjadi bandara internasional sudah dilakukan jauh-jauh hari. “Tujuan pertama mungkin bisa dicoba ke negara tetangga seperti Singapura atau Malaysia dan lainnya,” ungkap Gubernur H. Muhidin.
Ia menambahkan bahwa Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan bersama manajemen InJourney Airports akan terus berkolaborasi dalam melengkapi berbagai fasilitas penunjang di bandara, guna mengoptimalkan pelayanan penerbangan internasional ke depannya. []
Admin 02
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan