PONTIANAK – Proses seleksi penerimaan murid baru (SPMB) tahun ajaran 2025 di Provinsi Kalimantan Barat berlangsung tertib dan transparan. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalbar memastikan seluruh tahapan berjalan sesuai dengan mekanisme yang telah ditetapkan. Lebih dari sekadar pelaksanaan administratif, fokus Disdikbud tahun ini juga mencakup upaya meningkatkan kualitas lulusan, terutama dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), agar mampu bersaing di dunia kerja, baik di dalam maupun luar negeri.
Kepala Disdikbud Kalbar, Rita Hastarita, menyampaikan bahwa sejauh ini pelaksanaan SPMB berjalan lancar, khususnya untuk jalur afirmasi dan mutasi yang sudah memasuki tahap daftar ulang. “Persiapan sistem, pengawasan, serta mekanisme pendaftaran terus dimatangkan guna menjamin akses pendidikan yang merata dan berkualitas,” kata Rita di Pontianak, Senin (23/06/2025).
Ia menjelaskan, hingga hari kelima pelaksanaan, tidak ditemukan gangguan teknis dalam proses pendaftaran daring. Hal ini menegaskan kesiapan sistem informasi yang digunakan dalam pelaksanaan penerimaan siswa baru secara digital. Untuk jalur afirmasi dan mutasi, Rita menuturkan bahwa sejumlah sekolah mengalami kekosongan kuota, yang kemudian akan dialihkan ke jalur prestasi guna mengoptimalkan kapasitas penerimaan. “Untuk dua jalur yang sudah berjalan, yakni afirmasi dan mutasi, sedang dilakukan proses daftar ulang. Di beberapa sekolah, kuota jalur mutasi dan afirmasi tidak terpenuhi, sehingga akan dialihkan ke jalur prestasi,” tuturnya.
Sementara itu, untuk menjangkau wilayah yang masih menghadapi keterbatasan akses internet, Disdikbud tetap memberikan solusi alternatif. Proses seleksi dilakukan secara luring (offline) dengan pengawasan ketat agar tetap sesuai dengan prinsip integritas dan keadilan seleksi. “Kami lakukan pemantauan terhadap semua proses, baik online maupun offline, untuk menjamin integritas dan kelancaran SPMB di seluruh wilayah Kalimantan Barat,” tegas Rita.
Selain memastikan kelancaran proses penerimaan siswa baru, perhatian Disdikbud Kalbar juga diarahkan pada penguatan kesiapan lulusan SMK dalam menghadapi dunia kerja. Hal ini diwujudkan dengan memperkuat kemitraan dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI), termasuk membuka jalur kerja ke luar negeri sebagai opsi karier yang layak dan menjanjikan.
Rita menegaskan bahwa sebagian besar lulusan SMK langsung diserap dunia kerja, dengan hanya sebagian kecil yang melanjutkan ke pendidikan tinggi. “Sebagian besar lulusan SMK langsung bekerja. Hanya sekitar 28 persen yang melanjutkan kuliah. Bahkan banyak yang sudah dipesan perusahaan sebelum lulus, seperti di SMTI, karena kompetensi dan sarana pendukungnya sangat memadai,” katanya.
Untuk mempersiapkan siswa SMK yang ingin bekerja di luar negeri, Pemerintah Provinsi Kalbar menyediakan pelatihan bahasa asing secara gratis melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan lembaga pelatihan yang berada di Pontianak. Bahasa asing yang diajarkan mencakup bahasa Inggris, Mandarin, dan Korea.
Langkah ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah dalam menjawab tantangan globalisasi dan membuka peluang kerja internasional bagi lulusan pendidikan vokasi. “Kami akan jajaki kerja sama lanjutan dengan kementerian, perguruan tinggi, serta pemerintah kabupaten/kota untuk memperluas akses pelatihan bahasa dan sertifikasi,” tuturnya.
Dengan langkah strategis ini, Disdikbud Kalbar tidak hanya berfokus pada pemenuhan hak pendidikan dasar dan menengah, tetapi juga pada kualitas lulusan yang mampu bersaing secara global. Transformasi pendidikan di Kalbar diarahkan tidak hanya pada akses, tetapi juga pada kualitas, konektivitas dengan dunia kerja, dan adaptasi terhadap kebutuhan zaman. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan