TANAH LAUT – Latihan puncak matra udara bertajuk Sikatan Daya 2025 yang digelar oleh TNI Angkatan Udara di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan, menjadi sorotan publik dan mendapat sambutan antusias dari warga. Selain menjadi ajang peningkatan kesiapsiagaan militer, kegiatan ini juga menghadirkan hiburan gratis yang memikat ribuan pasang mata.
Kegiatan yang berlangsung pada Senin (23/06/2025) di Areal Weapons Range (AWR) Dwi Harmono, Desa Malukabaulin, Kecamatan Kurau, menghadirkan atraksi militer yang memukau. Warga setempat, termasuk dari desa-desa sekitar lokasi, memadati area latihan untuk menyaksikan langsung aksi-aksi militer, seperti terjun payung dan manuver pesawat tempur. “Mantap sekali kemarin itu latihan perangnya, kayak di film. Senang banget bisa lihat langsung aksi terjun payung tentara dari pesawat,” ujar Ahmad, warga Kurau yang datang bersama keluarganya.
Latihan ini tak hanya menjadi tontonan spektakuler, tetapi juga sarat makna strategis. Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI M Tonny Harjono hadir langsung memantau jalannya simulasi, didampingi oleh sejumlah pejabat penting termasuk Bupati Tanahlaut H Rahmat Trianto dan jajaran Forkopimda Tala.
Rahmat menyebut kegiatan ini tidak hanya merefleksikan kesiapan tempur dan kecanggihan alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI AU, tetapi juga membawa manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat. “Selain hiburan gratis, latihan ini membawa berkah bagi para pedagang lokal yang berjualan di sekitar lokasi,” ucapnya. Sebagai bentuk apresiasi terhadap warga, Pemerintah Kabupaten Tala turut menyalurkan 200 paket sembako kepada masyarakat sekitar AWR Dwi Harmono, memperkuat hubungan baik antara aparat keamanan dan masyarakat sipil.
Latihan Sikatan Daya 2025 ini diselenggarakan oleh Lanud Sjamsudin Noor di bawah kendali Komando Operasi Udara II (Koopsud II) Makassar. Fokus utama latihan adalah memperkuat pertahanan udara dan kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai skenario strategis.
Simulasi menggambarkan kondisi krisis di mana Kalimantan Selatan berada dalam tekanan musuh yang berpotensi mengancam stabilitas Ibu Kota Nusantara (IKN). Dalam skenario tersebut, TNI AU menggelar berbagai operasi udara, mulai dari pengintaian, serangan udara, perebutan pangkalan, hingga perlindungan kekuatan udara.
Beberapa alutsista andalan yang dilibatkan antara lain Sukhoi Su-27/30 dari Skadron Udara 11 Makassar, F-16 AM/BM dari Skadron 3 dan 14 Iswahyudi, pesawat serang ringan Super Tucano EMB-314 dari Skadron 21 Malang, C-130 Hercules dan C-212 dari Skadron 32, 33, dan 4, pesawat pengintai Boeing B-737 MPA dari Skadron 5, serta helikopter H-225M dari Skadron 8 Bogor. Aksi para prajurit Satbravo dalam terjun tempur menggunakan C-212 menjadi salah satu atraksi yang paling menarik perhatian masyarakat. Selain itu, operasi udara lawan udara, operasi strategis, dan serangan udara ke darat menampilkan profesionalisme dan koordinasi tinggi antarunit.
Latihan skala besar ini sekaligus menjadi sarana edukasi bagi masyarakat, terutama generasi muda, tentang pentingnya pertahanan negara dan kesiapan militer. Banyak orang tua yang membawa anak-anak mereka untuk menyaksikan langsung, berharap pengalaman tersebut dapat menumbuhkan semangat cinta tanah air. Dengan suksesnya pelaksanaan latihan, baik dari sisi teknis maupun sosial, Pemerintah Kabupaten Tanahlaut menyatakan kesiapan untuk kembali menjadi tuan rumah jika TNI AU menggelar latihan serupa di masa mendatang. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan