Tak Digubris Polisi, Korban KDRT di Bekasi Lapor ke Damkar

JAWA BARAT – Seorang ibu rumah tangga berinisial D, warga Bekasi Selatan, memilih langkah tak biasa saat mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Dalam kondisi mental yang tertekan, D memutuskan mengadu ke petugas pemadam kebakaran (damkar) setelah laporan yang ia ajukan ke pihak kepolisian tak kunjung mendapatkan respons. Langkah ini diambil setelah ia mengalami frustrasi mendalam dan sempat berpikir untuk mengakhiri hidupnya.

“Saya bikin aduan polisi, tapi belum ada tanggapan. Jadi saya langsung lapor damkar karena kepala saya sakit dan saya juga sudah depresi dan mau bunuh diri,” ujar D saat ditemui di Bekasi Selatan pada (24/06/2025).

D menjelaskan bahwa laporan terhadap suaminya, berinisial I, telah diajukan ke Polres Metro Bekasi Kota pada Jumat (20/06/2025). Laporan itu teregistrasi dengan nomor LP/B/1397/VI/2025/SPKT/POLRES METRO BEKASI KOTA/POLDA METRO JAYA. Setelah membuat laporan, D melakukan visum di RSUD dr Chasbullah Abdulmadjid dan menyerahkannya ke pihak kepolisian. Namun, ia tak pernah mendapat informasi lanjutan.

“Setelah visum belum ada respons lagi, kata polisi nanti dikabarin lagi, terus saya tadi malam juga menghubungi polisi katanya nanti dikabari lagi dan nanti di-WA,” ungkapnya.

Langkah D menghubungi damkar menjadi alternatif terakhir. Ia mengaku merasa lebih tenang setelah mendapat pendampingan dari petugas. “Kalau tidak laporan damkar mau ngadu siapa, mau ngadu ke polisi tanggapannya belum ada, Alhamdulillah dapat bantuan juga dari damkar untuk proses selanjutnya, mau minta tolong ke rumah sakit untuk pengobatan,” tambah D.

Anggota Tim Rescue Damkar Kota Bekasi, Eko Budi, mengatakan bahwa pihaknya menerima aduan dari D melalui call center 112 pada Selasa pagi pukul 06.30 WIB. Dalam laporan itu, D menyampaikan niat bunuh diri akibat tekanan yang dirasakannya. Enam petugas damkar segera dikirim ke rumah D menggunakan satu unit mobil operasional.

“Kami dapat pengaduan dari warga inisial D melalui 112 perihal KDRT, D berbahasa ingin bunuh diri, langsung kami kroscek datang dan minta alamatnya,” kata Eko.

Setibanya di lokasi, petugas damkar langsung memberikan pendampingan. Eko juga membenarkan bahwa D menunjukkan tanda-tanda kekerasan fisik. “Kalau secara kasat mata itu ada bekas luka lebam di paha sebelah kiri, lalu kuping sebelah kiri keluar cairan, kemudian kepala terasa pusing dan ada memar juga,” jelas Eko yang biasa disapa Eko Uban.

Hingga berita ini ditulis, Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Kusumo Wahyu Bintoro belum memberikan tanggapan atas pesan yang telah dilayangkan Kompas.com terkait kasus ini. Peristiwa ini menjadi catatan penting mengenai penanganan laporan kekerasan terhadap perempuan yang seharusnya ditanggapi dengan cepat dan serius. []

Admin05

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com