Tiga Pemuda Tewas, Sekolah Jadi Lokasi Tragis di Sungai Andai

BANJARMASIN – Tragedi berdarah yang menewaskan tiga pemuda di lingkungan belakang SMPN 35 Banjarmasin, Minggu (29/06/2025) dini hari, memunculkan keresahan mendalam di tengah masyarakat. Insiden ini bukan hanya mengguncang warga Kelurahan Sungai Andai, tetapi juga memicu pertanyaan tentang keamanan dan pengawasan terhadap fasilitas publik yang disalahgunakan.

Tiga pemuda yang tewas dalam perkelahian tersebut masing-masing berinisial MR (20), AS (21), dan AD (22). Ketiganya merupakan warga Kelurahan Sungai Andai dan ditemukan dalam kondisi mengenaskan sekitar pukul 02.30 Wita di belakang area sekolah.

“Benar, kami menerima laporan dari warga tentang kejadian tersebut, namun saya kurang mengetahui kronologi sebenarnya,” kata H. Iwan, Ketua RT setempat.

Fakta bahwa insiden berdarah ini terjadi di area sekolah menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Halaman belakang sekolah, yang seharusnya steril dan menjadi tempat belajar bagi anak-anak, justru dijadikan lokasi berkumpul hingga dini hari untuk kegiatan yang mencurigakan.

“Kami tidak tahu mereka dari mana Pak. Namun, pada malam Sabtu dan malam Minggu, tempat ini sudah ramai,” ucap seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya.

Pantauan di lokasi menunjukkan kondisi yang mengkhawatirkan. Darah kering masih terlihat di dinding dan lantai antara kelas 7B dan 7C. Di sekitar lokasi, tampak plastik bekas alkohol serta sisa lem aibon berserakan di dekat tanaman hias sekolah.

“Kasihan anak-anak sekolah, bisa-bisa mereka takut,” ujar warga lain yang enggan disebutkan namanya.

Warga sekitar merasa tidak aman dan mendesak aparat berwenang agar meningkatkan pengawasan. Kekhawatiran akan keselamatan anak-anak sekolah menjadi alasan utama mereka meminta tindakan nyata.

“Warga jelas khawatir dan takut, meresahkan, harapannya dari pihak kepolisianlah untuk ke lokasi meningkatkan patroli di sekolahan,” kata Yusriansyah, salah satu warga yang berani menyebutkan identitasnya.

Tragedi ini menjadi peringatan keras akan pentingnya pengawasan terhadap ruang-ruang publik, khususnya yang berdekatan dengan lembaga pendidikan. Minimnya penerangan, lemahnya patroli keamanan, serta kurangnya penegakan aturan membuat tempat-tempat tersebut rentan disalahgunakan untuk aktivitas yang membahayakan. [] Adm04

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com