SAMARINDA – Koalisi Partai PDI-Perjuangan dan Partai Hanura akhirnya mendaftarkan Mudiyat Noor-Iswandi sebagai pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota pada Pilkada Samarinda 2015, di hari terakhir masa perpanjangan pendaftaran calon yang dibuka KPU Samarinda, Selasa (11/8) lalu.
Ketua KPU Samarinda Ramaon Dearnov Saragih di Samarinda, Selasa, mengatakan kedua partai tersebut mendaftarkan calonnya sekitar pukul 15.00 wita, dengan menghadirkan kedua calon yang diusung dan menyerahkan berkas persyaratan.
“Kami masih melakukan verifikasi berkas keduanya baik berkas pencalonan, maupun berkas calonnya sendiri, namun secara resmi kami telah menerima berkas pendaftaran koalisi partai tersebut,” kata Ramaond.
Dengan adanya pendaftar baru di masa perpanjangan pendaftaran ini dikatakan Ramaond bahwa KPU Samarinda telah menerima dua pendaftar resmi sebagai kandidat calon Walikota dan Wakil Walikota pada Pilkada Samarinda 2015.
“Sampai saat ini berarti sudah ada dua calon yakni Pasangan Saharie Jaang-Nursyiwan Ismail yang disuung oleh Partai Demokrat, Nasdem dan PKS, dan satunya pasangan Mudiyat Noor-Iswandi yang diusung oleh Partai PDI-P dan Hanura,”jelas Ramaon.
Ia mengatakan bahwa KPU Samarinda kembali akan melanjutkan tahapan di Pilkada Samarinda ini menindak lanjuti proses pencalonan yang telah memenuhi syarat untuk dilanjutkannya Pilkada serentak di Indonesia ini.
Dalam waktu dekat Ramaon mengatakan bahwa akan melakukan tes kesehatan sebagai bagian verifikasi berkas persyaratan bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Samarinda.
“Karena kami termasuk tujuh daerah yang terkendala masalah maka kami akan bekerja lebih optimal lagi agar tahapan Pilkada bisa berjalan dan tidak molor lagi, kami menjadwalkan 13 Agustus ini sudah masuk pemeriksaan atau tes kesehatan,”jelasnya.
Sementara itu Partai Golkar sebagai pemegang kursi terbanyak di DPRD Samarinda dengan sembilan kursi akhirnya tidak mendaftarkan calonnya ke KPU Samarinda.
Sejumlah kader partai Golkar dan koalisinya memang sempat berada di Gedung KPU Samarinda untuk melakukan pemantauan sejak siang hari, namun hingga batas pendaftaran ditutup oleh KPU Samarinda tak satupun petinggi partai koalisi tersebut mengisi daftar hadir pendaftaran.
Berdasarkan informasi Partai Golkar dan Koalisinya yakni Partai Gerindra dan PAN mundur dari proses pendaftaran karena salah satu pasangan calon yakni Jaffar Abdul Gaffar-Dayang Donna Faroek menyatakan mundur sebagai kandidat.
CALON BONEKA
Majunya Mudiyat Noor-Iswandi menjadi lawan Syaharie Jaang-Nusyirwan Ismail memunculkan isu tersendiri bahwa pasangan ini adalah calon boneka. Namun isu tersebut dibatahkah langsung pihak Mudiyat Noor-Iswandi. Mudiyat Noor ketika ditemui di Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa, menegaskan dirinya maju dalam pilkada untuk memberikan warna baru dalam perpolitikan di Kota Samarinda dan berpasangan dengan tokoh yang sama-sama berusia muda.
“Kami maju di Pilkada Samarinda melalui proses yang panjang dalam rangkaian dinamika politik yang cukup panjang. Artinya, tidak mungkin kami hanya sebatas calon boneka, kami maju di pilkada ini untuk menang,” terang Mudiyat, yang juga Sekretaris DPD Partai Hanura Kaltim.
Mudiyat memberikan gambaran bahwa masyarakat Samarinda saat ini sangat membutuhkan figur pemimpin yang beda, setelah lima tahun kepemimpinan Syaharie-Nusyirwan masih banyak keluhan masyarakat yang belum terselesaikan.
“Bicara elektabilitas, sekarang kita buktikan dengan komentar negatif yang sering muncul dalam era pimpinan Samarinda saat ini, artinya figur baru yang muncul sangat dinantikan oleh masyarakat yang menginginkan adanya perubahan,” tegasnya.
Disinggung pendaftarannya sebagai calon peserta pilkada yang dilakukan saat “injury time” masa perpanjangan kedua, Mudiyat menjelaskan bahwa surat keputusan yang dikeluarkan oleh DPP Partai Hanura juga cukup mendesak, demikian juga dengan koalisinya bersama PDI Perjuangan yang mencalonkan Iswandi.
“Yang pasti, kami siap menjalankan amanat partai untuk maju pada Pilkada Samarinda, dan kami yakin dengan bantuan semua elemen partai pendukung akan bisa bersaing dengan calon petahana,” tegas Mudiyat.
Sementara itu, Iswandi, kader PDI Perjuangan yang diusung sebagai calon Wakil Wali Kota mendampingi Mudiyat Noor, mengaku telah mendapatkan restu dari pimpinan partai dan seluruh kader PDI Perjuangan Kaltim dan Samarinda untuk maju di pesta demokrasi 2015.
Sebelumnya, DPP PDI Perjuangan mengeluarkan rekomendasi untuk Zuhdi Yahya sebagai cawali pada Pilkada Samarinda, namun saat masa perpanjangan pendaftaran batal mendaftar.
Justru di masa perpanjangan pendaftaran kedua, PDI Perjuangan mengusung kandidat lain yakni Iswandi untuk maju di Pilkada Samarinda.
“Saya siap melaksanakan tugas partai, namun kesiapan saya bukan main-main. Sama seperti Mudiyat, saya akan berjuang maksimal untuk memenangkan Pilkada Samarinda,” tegasnya.
DUKUNGAN PASTI
Sementara Ketua DPC Partai Hati Nurani Rakyat Kota Samarinda Saiful menegaskan bahwa surat keputusan dukungan kepada Mudiyat Noor untuk maju sebagai calon wali kota Samarinda berpasangan dengan Iswandi berasal dari DPP Hanura.
Menurut Saiful di Samarinda, Rabu, SK tersebut dikirim oleh Pengurus Pusat Partai Hanura beberapa menit sebelum pendaftaran ditutup, Selasa (11/8).
Pihaknya enggan mempersoalkan SK tersebut, karena menjadi domain PP, sehingga bila ada yang mempermasalahkan ia mempersilakan untuk berhubungan dengan pengurus pusat.
“Kami di daerah ini hanya bisa mengikuti arahan pusat dan siap menjalankannya. Intinya kami usung kader sendiri, dan siap untuk memenangkannya,” tegas Saiful.
Anggota Komisi III DPRD Samarinda itu mengakui awalnya Partai Hanura berkoalisi dengan Partai Golkar, PAN dan Gerindra untuk mendukung Jaffar Abdul Gaffar-Dayang Donna Faroek.
Namun karena belakangan Gaffar mengundurkan diri, DPP Hanura menerbitkan SK untuk mengusung kader sendiri di panggung politik Pilkada Samarinda.
“Komunikasi politik memang kami bangun dengan semua pihak. Tapi melihat perkembangan, DPP memutuskan untuk mendorong kader Hanura,” katanya.
Sebelumnya Dayang Donna Faroek calon wakil wali kota yang diusung oleh Golkar, PAN dan Gerindra dan batal mendaftar ke KPU Samarinda mengklaim bahwa DPP Partai Hanura telah menjatuhkan pilihan untuk mendukung pasangan Jaffar Abdul Gafar dan Dayang Donna Faroek di Pilkada Samarinda.
“Ini surat resmi DPP Hanura yang ditanda tangani oleh Ketua Umum Wiranto, saya tidak `tau` kenapa SK tersebut bisa berubah, karena saya juga belum dikonfirmasi oleh pengurus pusat,” kata putri Gubernur Kaltim itu. [] ANT